Meutiaranews.co – Sekda Kota Batam Jefridin Hamid mengatakan, Pemko Batam mengupayakan pengendalian inflasi melalui operasi pasar. Selain operasi pasar, pihaknya juga melakukan monitoring harga, pasokan pangan, hingga pengembangan urban farming.

“Selain melaksanakan operasi pasar, monitoring harga dan ketersediaan pangan, pengembangan urban farming dan lainnya ini dapat menekan inflasi di Kota Batam,” ujarnya, Senin (9/1/2023).

Berdasarkan data inflasi Kota Batam pada Desember 2022 sebesar 1,14 persen dengan komoditi penyumbang inflasi pada bulan tersebut di antaranya angkutan udara, bayam, telur ayam ras, kangkung, rokok kretek filter, cabai rawit, emas perhiasan, daging ayam ras, dan kacang panjang.

Sementara itu kata Jefridin komoditi penyumbang inflasi sepanjang 2022 (Januari-Desember) yaitu bensin, angkutan udara, rokok kretek filter, kangkung, daging ayam ras, bayam, telur ayam ras, rokok putih, kontrak rumah, dan sabun detergen bubuk.

“Pada prinsipnya, kerja pengendalian inflasi ini terus kita lakukan. Pak Wali Kota begitu konsen dengan hal ini,” kata dia.

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengingatkan terkait tantangan makro maupun dalam negeri terhadap inflasi.

“Jumat lalu kami dipanggil Bapak Presiden, salah satu topik mengenai inflasi. Beliau sampaikan penghargaan tinggi kepada kita semua, kepada seluruh pemerintah daerah, Forkompimda serta peserta rakor zoom meeting mingguan,” kata Menteri Tito.

Ia menambahkan Presiden Joko Widodo ketika melakukan kunjungan ke daerah-daerah untuk meninjau pasar serta berdiskusi dengan kepala daerah setempat perihal fluktuasi pasokan maupun harga pangan.

“Presiden menyampaikan pengetahuan kepala daerah perihal inflasi semakin membaik. Inflasi ditentukan oleh kerjasama pusat dan daerah, peran pemda sangat penting,” ujar dia.

Tito menyebutkan pada September 2022 inflasi Indonesia pada angka 5,9 persen, kemudian turun 5,7 persen pada Oktober, lalu pada bulan November turun menjadi 5,42 persen.

“Namun di akhir tahun Desember sedikit kenaikan 5,51 persen. Tidak perlu berkecil hati, ini karena Natal dan Tahun Baru jadi pola demand meningkat, artinya kerja kita tidak sia-sia,” kata Menteri Tito. (es)

#Menuju Perusahaan Pers yang Sehat dan Profesional

By Dika

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *