Meutiaranews.co – Malam 10 Muharram atau yang dikenal sebagai malam Asyura merupakan malam yang istimewa bagi umat Islam. Pada momen tersebut muslim bisa memperbanyak doa malam 10 Muharram.

Malam Asyura menjadi momen untuk merenung, mendekatkan diri kepada Allah SWT, memperbanyak amalan saleh, dan berdoa. Hal ini sesuai dengan hadits Nabi Muhammad SAW,

“Lima waktu yang doa tidak ditolak, yaitu pada malam Jumat, malam 10 Muharram, malam Nisfu Sya’ban, malam Idul Fitri, dan malam Idul Adha.” (HR Bukhari dan Muslim)

Kapan Malam 10 Muharram?
Mengacu pada Kalender Hijriah 2024 yang diterbitkan oleh Kementerian Agama RI, Tahun Baru Islam atau 1 Muharram akan jatuh pada hari Minggu, 7 Juli 2024. Tanggal ini menandai dimulainya tahun 1446 Hijriah.

Untuk itu, malam 10 Muharram 1446 H berbarengan dengan Senin, 15 Juni 2024 malam harinya. Keesokan harinya, 10 Muharram 1446 H yang bertepatan dengan Selasa, 16 Juli 2024, umat Islam dapat menjalankan ibadah puasa Asyura.

Doa Malam 10 Muharram
Menukil buku Doa-doa dalam Acara Resmi, Keagamaan dan Kemasyarakatan oleh Drs. M Ali Chasan Umar, berikut adalah doa yang dapat dibaca pada malam 10 Muharram.

Dimulai dengan membaca doa ini sebanyak 70 kali,

حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ اْلوَكِيْلُ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ

Arab latin: Hasbunallah wani’mal wakiil ni’mal maulaa wani’man-nashiir

Artinya: “Allah-lah yang mencukupi kami, Dia-lah sebaik-baik tempat berserah diri, sebaik-baik Pelindung, dan sebaik-baik Penolong.”

Setelah itu dilanjutkan dengan membaca doa berikut sebanyak 7 kali,

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ سُبْحَانَ اللهِ مِلْأَ الْمِيزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَزِنَةَ الْعَرْشِ لَامَلْجَأَ وَلَا مَنْجَا مِنَ اللَّهِ إِلَّا إِلَيْهِ سُبْحَانَ اللَّهِ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ كُلِّهَا . نَسْتَلُكَ السَّلَامَةَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ. وَهُوَ حَسْبُنَا وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيرُ وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ أَجْمَعِيْنَ.

Arab latin: Bismillaa hirrahmaa nirrahiim, subhaanallaahi mil’al-miizaani wamuntahal ‘ilmi wamablaghar ridhaa wazinatal’arsyi. laa malja’a walaa manja minallaahi illaa ilaiih, subhaanallaahi ‘adadasy syaf’i wal watri wa ‘adada kalimaatillaahit taammaati kullihaa, nas’alukas salaamata birahmatika yaa arhamar raahimiin. walaa haula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil azhiim, wa huwa hasbunaa wa nimal wakiil ni’mal maulaa wa ni’man nashiir, wa shallallaahu ‘alaa sayyidinaa muhammadin wa ‘alaa aalihii washahbihii wasallama ajma’iin

Artinya: “Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Maha Suci Allah sepenuh timbangan, puncak ilmu, dan keridhaan-Nya, serta seberat timbangan ‘Arasy. Tidak ada tempat berlindung dan keselamatan dari Allah selain kepada-Nya. Maha Suci Allah sebanyak bilangan yang genap dan ganjil, serta seluruh bilangan kalimat-kalimat-Nya yang sempurna. Kami memohon rahmat-Mu, wahai sebaik-baik Penyayang dari para penyayang. Tak ada daya dan kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah yang Maha Luhur lagi Maha Agung. Dialah Allah yang mencukupi kami, sebaik-baik tempat berserah diri, sebaik-baik Pelindung, dan sebaik-baik Penolong. Rahmat dan keselamatan semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya semuanya.

Apa yang Harus Dilakukan di Malam 10 Muharram?
Selain puasa Asyura dan doa pada malam 10 Muharram, ada juga berbagai amalan lain yang dapat dilakukan oleh umat Islam. Menukil buku 12 Bulan Mulia: Amalan Sepanjang Tahun oleh Abdurrahman Ahmad As-Sirbuny, berikut adalah beberapa amalan pada 10 Muharram yang bisa dikerjakan.

  1. Bersedekah
    Memberikan sedekah pada hari Asyura atau 10 Muharram dianggap setara dengan memberikan sedekah sepanjang tahun. Hal ini berdasarkan hadits dari sahabat Abdullah bin Amr bin Ash RA.

“Barangsiapa berpuasa Asyura maka seakan-akan berpuasa setahun, dan barang siapa bersedekah di dalamnya (di hari Asyura) maka dia seperti bersedekah selama setahun.”

  1. Bertobat
    Umat Islam juga dianjurkan untuk bertobat dan memohon ampun kepada Allah SWT pada 10 Muharram. Menurut Abu Ishaq, “Sesungguhnya jika suatu kaum berbuat dosa lalu mereka bertobat pada hari itu, maka taubat tersebut diterima Allah SWT.”
  2. Memperbanyak Doa dan Dzikir
    Sebagaimana disebut dalam riwayat sebelumnya, doa pada malam 10 Muharram disebut sebagai amalan doa yang tidak tertolak. Untuk itu, muslim bisa memperbanyak bacaan doa maupun dzikir.

Malam Asyura juga termasuk satu dari 15 waktu yang istimewa, sebagaimana dikatakan Imam al-Ghazali dalam Kitab Ihya ‘Ulumuddin. Berikut bacaan doa dan dzikir yang sangat dianjurkan.

حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الوَكِيْلِ نِعْمَ المَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ

Hasbunallahu wa ni’mal-wakil, ni’mal-maula wa ni’man-nasir.

Artinya: Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung dan penolong.

  1. Membaca Al-Qur’an
    Membaca Al-Qur’an dianjurkan untuk dilakukan setiap hari termasuk pada malam 10 Muharram. Keutamaan membaca Al-Qur’an sudah dijelaskan dalam surah Al Fatir ayat 29 yang berbunyi:

اِنَّ الَّذِيۡنَ يَتۡلُوۡنَ كِتٰبَ اللّٰهِ وَاَقَامُوا الصَّلٰوةَ وَاَنۡفَقُوۡا مِمَّا رَزَقۡنٰهُمۡ سِرًّا وَّعَلَانِيَةً يَّرۡجُوۡنَ تِجَارَةً لَّنۡ تَبُوۡرَۙ‏ ٢٩

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah (Al-Quran) dan melaksanakan sholat dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepadanya dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan rugi.”

  1. Berniat Puasa
    Amalan pada 10 Muharram yang bisa dilakukan lainnya adalah beriat puasa sunnah pada malam 10 Muharram. Puasa yang dikenal dengan puasa Asyura ini diyakini dapat menghapus dosa setahun yang lalu.

Puasa Asyura juga disebut tidak pernah ditinggalkan Rasulullah SAW. Dari Hafshah binti Umar bin Khattab RA, ia berkata,

“Ada empat hal yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah SAW, yaitu puasa Asyura, puasa sepuluh hari di bulan Dzulhijjah, puasa tiga hari setiap bulan, dan dua rakaat sebelum subuh.” (HR Ahmad dan An Nasa’i). (es)

#Menuju Perusahaan Pers yang Sehat dan Profesional

By Dika

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *