Meutiaranews.co – Pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kepri mengikuti rakor secara Virtual yang dilaksanakan KONI pusat di 67 hari sebelum pelaksanaan PON XX Papua yang akan resmi dibuka pada 2 Oktober mendatang.

Hadir pada kesempatan tersebut, Ketua KONI Kepri Usep RS beserta jajaran di KONI Kepri, Selasa, 27 Juli 2021, sore.

Ketua Umum KONI Pusat Letjen TNI (Purn.) Marciano Norman menjelaskan hasil Rapat Terbatas (Ratas), mengenai PON XX yang dipimpin Presiden Joko Widodo pada 13 Juli lalu.

“Bapak Presiden cukup puas dengan progres Venue, Kedua beliau berharap sisa waktu dimanfaatkan semaksimal mungkin,” terang Ketua Umum KONI Pusat.

PON XX Tahun 2021 di Papua sendiri dipastikan sesuai dengan jadwal. “Beliau (Presiden) memiliki keinginan sama dengan kita, jangan ada keragu-raguan, PON itu jadi,” tegasnya.

Tentunya seluruh Masyarakat Indonesia berharap hingga pada waktu penyelenggaraannya nanti, kondisi Covid-19 di Tanah Air membaik.

Pada September mendatang, Presiden Joko Widodo akan putuskan pertandingan tanpa atau dengan penonton berdasarkan pertimbangan Satgas Covid-19, Gubernur Papua dan sebagainya.

Selain itu, presiden mengarahkan agar memperhatikan masalah kesehatan terutama terkait Covid-19. Presiden perintahkan agar semua kontingen yang ke Papua dan warga Papua di sekitar Venue sudah divaksinasi.

KONI Pusat menindaklanjuti arahan Presiden Republik Indonesia guna memastikan PON XX Tahun 2021 di Papua tidak menjadi klaster Covid-19.

“Kalau memang tidak dapat divaksin, ada keterangan dari dokter mengapa tidak dapat divaksin,” tegas Marciano.

Seluruh KONI Provinsi melaporkan bahwa sudah melakukan vaksinasi terhadap atlet, pelatih dan ofisial. Dipastikan ketika berangkat ke Papua, seluruh kontingen dalam keadaan sudah divaksin.

Tak lupa, Ketua Umum KONI Pusat ingatkan terkait Malaria. “Perlu atensi masalah Malaria, oleh karenanya mengonsumsi obat Malaria harus terkomunikasi dengan baik, jangan sampai berdampak pada kebugaran atlet dan terkait dengan Doping,” tambahnya.

Sementara itu, Wakil I Ketua Umum KONI Pusat Mayjen TNI (Purn.) Dr.Suwarno juga ingatkan agar masalah Doping diperhatikan.

Ia juga terangkan bahwa jika nanti pada Binaraga terdapat satu saja atlet yang terbukti Doping, maka sebagai konsekuensi pada PON XXI Tahun 2024 di Sumut – Aceh tidak akan dipertandingkan.

Keberhasilan PON XX yang merupakan pertama di masa pandemi Covid-19 ini, jelasnya lagi, diharapkan menjadi momentum kebangkitan Bangsa Indonesia dari virus yang lebih dari setahun di Tanah Air.
Kepada komunitas olahraga, Ketua Umum KONI Pusat mengajak sukseskan PON XX.

“Mari kita jadikan PON XX Tahun 2021 di Papua sebagai kebangkitan Bangsa Indonesia dari masa pandemi. Komunitas olahraga harus berperan penting memotivasi masyarakat Indonesia, bahwa Indonesia bisa bangkit,” ajaknya.

Dalam hal keamanan, disampaikan juga setiap kontingen dapat membawa aparat pengamanan yang melekat dengan masing-masing kontingen meskipun, Kapolda dan Pangdam setempat memastikan keamanan Papua.

Adapun kendala diutarakan oleh beberapa KONI Provinsi, salah satu yang mendesak terkait anggaran. Bahkan salah satu KONI Provinsi khawatir tidak dapat mengirimkan kontingennya ke Papua akibat pemangkasan anggaran oleh pemerintah provinsinya.

Hal yang sama juga diutarakan oleh Ketua KONI Kepri Usep RS dalam rapat virtual tersebut. Namun demikian, pihaknya mengaku sangat optimis oleh adanya koordinasi yang baik dari Pemerintah Provinsi Kepri serta instusi lainnya, sehingga nantinya para atlet dari belasan cabang olahraga yang ikut dalam PON nanti bisa menorehkan prestasi.

“Meski dalam kondisi pandemi dan pemangkasan anggaran, kami dari KONI Kepri sangat optimis atket-atlet kami yang akan turun dalam ragam cabang olahraga bisa menunjukkan kemampuannya dan bisa mengharumkan nama daerah melalui prestasi,” jelasnya.

#Menuju Perusahaan Pers yang Sehat dan Profesional

By Dika

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *