Meutiaranews.co – Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan 1.731.594 ekor hewan kurban meski wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) masih menyerang jelang Idul Adha tahun ini.

Namun, Direktur Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Nasrullah menyebut hewan ternak layak potong tersebut belum divaksinasi PMK.

Hewan ternak tersebut diambil dari zona hijau alias daerah bebas PMK. “Ada 1,7 juta hewan kurban yang disiapkan,” jelasnya di gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (8/6/2022) dikutip dari CNNIndonesia.com.

“Itu dari daerah yang tidak terkena (PMK). Belum (vaksin), yang di tiga daerah hijau kan tidak perlu divaksin,” lanjut Nasrullah.

Zona hijau yang dimaksud adalah daerah di Kalimantan. Ia menilai hewan ternak dari wilayah tersebut tidak perlu mendapat vaksin karena kesehatannya sudah terjamin.

Sebelumnya, Ketua Komisi IV DPR RI Sudin mengingatkan Kementan agar tidak menganggap enteng wabah PMK pada hewan ternak. Terlebih menjelang Idul Adha bulan depan.

“Ini menjadi fokus kami, jadi jangan dianggap enteng. Hari ini banyak peternak melaporkan sapinya mati, padahal mau Idul Adha. Tapi tampaknya Kementan santai saja, kok nggak ada gerakan,” ungkap Sudin.

Politikus dari PDIP itu meminta Kementan lebih terbuka mengenai penanganan kasus PMK dan pengadaan vaksin yang dilakukan secara impor atau produksi dalam negeri.

Tidak hanya itu, Ketua Fraksi Partai Gerindra di DPR RI Ahmad Muzani mengusulkan pemerintah segera menetapkan PMK sebagai pandemi.

Menurutnya, langkah ini perlu ditempuh agar penanganan PMK yang telah merugikan para peternak karena ratusan sapi mati bisa dilakukan secara serius.

“Wabah PMK yang meluas ini seharusnya dinyatakan sebagai pandemi, agar ada keseriusan dalam penanganan PMK,” terang Muzani.

Selain itu, pemerintah juga harus membentuk satuan tugas (satgas) penanganan PMK dan memberi bantuan bagi masyarakat yang mengalami kerugian akibat PMK. (es)

#Menuju Perusahaan Pers yang Sehat dan Profesional

By IR

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *