Meutiaranews.com – Dzikir Asmaul Husna adalah berdzikir dengan menyebut nama-nama Allah SWT. Asmaul Husna memiliki arti nama-nama baik dan indah yang dimiliki oleh Allah SWT sebab di dalam nama-nama tersebut terkandung sifat-sifat, kesempurnaan, kemuliaan, dan keagungan dari Allah SWT.
Dalam buku Sapu Jagat Keberuntungan karya Ahmad Mudzakir, berdzikir dengan menyebut nama-nama Allah SWT memiliki banyak keutamaan. Apabila seseorang sedang mengharapkan sesuatu, mulailah dengan zikir Asmaul Husna yang maknanya relevan dengan apa yang diharapkan.
Berdzikir dengan menyebut nama-nama Allah atau Asmaul Husna juga telah dianjurkan dalam Al-Quran surat Al-A’raf ayat 180.
Surat Al-A’raf ayat 180
وَلِلّٰهِ الْاَسْمَاۤءُ الْحُسْنٰى فَادْعُوْهُ بِهَاۖ وَذَرُوا الَّذِيْنَ يُلْحِدُوْنَ فِيْٓ اَسْمَاۤىِٕهٖۗ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ ۖ
Artinya: “Hanya milik Allah asmaul husna (nama-nama yang terbaik). Maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al-A’raf: 180).
99 Bacaan Asmaul Husna
- Ar-Rahman (Maha Pengasih)
- Ar-Rahim (Maha Penyayang)
- Al-Malik (Maha Merajai)
- Al-Quddus (Maha Suci)
- As-Salam (Maha Penyelamat)
- Al-Mu’min (Maha Mengamankan)
- Al-Muhaimin (Maha Pembela)
- Al-Aziz (Maha Mulia)
- Al-Jabbar (Maha Pemaksa)
- Al-Mutakabbir (Maha Besar)
- Al-Khaliq (Maha Pencipta)
- Al-Bari’ (Yang Maha Melepaskan)
- Al-Mushawwir (Yang Maha Membentuk Rupa)
- Al-Ghaffar (Yang Maha Pengampun)
- Al-Qahhar (Yang Maha Menundukkan)
- Al-Wahhab (Yang Maha Pemberi Karunia)
- Ar-Razzaq (Yang Maha Pemberi Rezeki)
- Al-Fattaah (Yang Maha Pembuka Rahmat)
- Al-‘Aliim (Yang Maha Mengetahui)
- Al-Qaabidh (Yang Maha Menyempitkan)
- Al-Baasith (Yang Maha Melapangkan)
- Al-Khaafidh (Yang Maha Merendahkan)
- Ar-Raafi’ (Yang Maha Meninggikan)
- Al-Mu’izz (Yang Maha Memuliakan)
- Al-Mudzil (Yang Maha Menghinakan)
- Al-Samii’ (Yang Maha Mendengar)
- Al-Bashiir (Yang Maha Melihat)
- Al-Hakam (Yang Maha Menetapkan)
- Al-‘Adl (Yang Maha Adil)
- Al-Lathiif (Yang Maha Lembut)
- Al-Khabiir (Yang Maha Mengenal)
- Al-Aliim (Yang Maha Penyantun)
- Al-‘Azhiim (Yang Maha Agung)
- Al-Ghafuur (Yang Maha Memberi Pengampunan)
- As-Syakuur (Yang Maha Pembalas Budi)
- Al-‘Aliy (Yang Maha Tinggi)
- Al-Kabiir (Yang Maha Besar)
- Al-Hafizh (Yang Maha Memelihara)
- Al-Muqiit (Yang Maha Pemberi Kecukupan)
- Al-Hasiib (Yang Maha Membuat Perhitungan)
- Al-Jaliil (Yang Maha Luhur)
- Al-Kariim (Yang Maha Pemurah)
- Ar-Raqiib (Yang Maha Mengawasi)
- Al-Mujiib (Yang Maha Mengabulkan)
- Al-Waasi’ (Yang Maha Luas)
- Al-Hakim (Yang Maha Bijaksana)
- Al-Waduud (Yang Maha Mengasihi)
- Al-Majid (Yang Maha Mulia)
- Al-Baa’its (Yang Maha Membangkitkan)
- As-Syahiid (Yang Maha Menyaksikan)
- Al-Haqq (Yang Maha Benar)
- Al-Wakiil (Yang Maha Memelihara)
- Al-Qawiyyu (Yang Maha Kuat)
- Al-Matiin (Yang Maha Kokoh)
- Al-Waliyy (yang Maha Melindungi)
- Al-Hamiid (Yang Maha Terpuji)
- Al-Muhshii (Yang Maha Menghitung Segala Sesuatu)
- Al-Mubdi’ (Yang Maha Memulai)
- Al-Mu’iid (Yang Maha Mengembalikan Kehidupan)
- Al-Muhyii (Yang Maha Menghidupkan)
- Al-Mumiitu (Yang Maha Mematikan)
- Al-Hayyu (Yang Maha Hidup)
- Al-Qayyum (Yang Maha Mandiri)
- Al-Waajid (Yang Maha Penemu)
- Al-Maajid (Yang Maha Mulia)
- Al-Wahid (Yang Maha Tunggal)
- Al-Ahad (Yang Maha Esa)
- As-Shamad (Yang Maha Dibutuhkan)
- Al-Qaadir (Yang Maha Menentukan)
- Al-Muqtadir (Yang Maha Berkuasa)
- Al-Muqaddim (Yang Maha Mendahulukan)
- Al-Mu’akkhir (Yang Maha Mengakhirkan)
- Al-Awwal (Yang Maha Awal)
- Al-Aakhir (Yang Maha Akhir)
- Az-Zhaahir (Yang Maha Nyata)
- Al-Baathin (Yang Maha Ghaib)
- Al-Waali (Yang Maha Memerintah)
- Al-Muta’aalii (Yang Maha Tinggi)
- Al-Barru (Yang Maha Penderma)
- At-Tawwab (Yang Maha Penerima Taubat)
- Al-Muntaqim (Yang Maha Pemberi Balasan)
- Al-Afuww (Yang Maha Pemaaf)
- Ar-Ra’uuf (Yang Maha Pengasih)
- Malikul Mulk (Yang Maha Penguasa Kerajaan)
- Dzul Jalaali Wal Ikraam (Yang Maha Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan)
- Al-Muqsith (Yang Maha Pemberi Keadilan)
- Al-Jamii’ (Yang Maha Mengumpulkan)
- Al-Ghaniyy (Yang Maha Kaya)
- Al-Mughnii (Yang Maha Pemberi Kekayaan)
- Al-Maani (Yang Maha Mencegah)
- Ad-Dhaar (Yang Maha Penimpa Kemudharatan)
- An-Nafii’ (Yang Maha Memberi Manfaat)
- An-Nuur (Yang Maha Bercahaya)
- Al-Haadii (Yang Maha Pemberi Petunjuk)
- Al-Badii’ (Yang Maha Pencipta Tiada Bandingannya)
- Al-Baaqii (Yang Maha Kekal)
- Al-Waarits (Yang Maha Pewaris)
- A Rasyid (Yang Maha Pandai)
- As-Shabuur (Yang Maha Sabar)
Cara Membaca Dzikir Asmaul Husna
Mengutip Buku Manfaat Dahsyat Dzikir Asmaul Husna karya Ust. Syaifurrahman El-Fati, cara membaca dzikir (https://www.detik.com/dzikir) asmaul husna yaitu dengan menghilangkan “AL” pada awal katanya dan digantikan dengan “YA”.
Contohnya yaitu apabila membaca lafal “Ar-Rahman” maka dibaca “Ya Rahman”. Kata “Ar-Rahiim” menjadi dibaca “Ya-Rahiim”.
Setelah selesai membaca dzikir Asmaul Husna dapat diakhiri dengan membaca doa berikut ini:
سُبْحَانَ مَنْ لَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْىٰ وَالصِّفَاةُ الْعُلْيسُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَمَّا يَقُوْلُ الظَّالِمُوْنَ عُلُوًّا كَبِيرًا
Latin: Subhaana man lahul asmaa-ul husnaa wash shifaatul ‘ulyaa subhaanahu wa-ta’aalaa ‘amma yaquuluzh zhaalimuuna ‘uluwwan kabiiraa.
Artinya: “Mahasuci Allah yang bagi-Nya nama-nama yang terbaik, dan sifat-sifat yang luhur, Maha Suci Dia dan Maha Tinggi Dia dari apa yang dikatakan orang-orang zalim, denganketinggian setinggi-tingginya.” (es)
#Menuju Perusahaan Pers yang Sehat dan Profesional