Meutiaranews.co – Sakit haid (dismenore) terbagi menjadi dua jenis, yakni dismenore primer dan dismenore sekunder. Dismenore primer adalah sakit haid yang akan segera hilang setelah menstruasi berakhir, berlangsung selama 3 hari, dan tidak disebabkan oleh kondisi medis atau penyakit tertentu.

Sementara dismenore sekunder adalah sakit haid yang muncul akibat adanya gangguan atau infeksi pada organ reproduksi. Biasanya, sakit haid yang disebabkan oleh dismenore sekunder akan berlangsung lebih lama dari sakit haid pada umumnya. Bahkan, bisa terus berlanjut meski periode haid sudah selesai.

Penyebab Sakit Haid
Sakit haid bisa muncul dengan intensitas ringan hingga berat. Penyebab sakit haid pun beragam, antara lain:

Kontraksi otot rahim
Saat haid, otot rahim akan berkontraksi untuk membantu meluruhkan dinding rahim agar darah haid bisa keluar. Kontraksi otot rahim ini membuat pembuluh darah di sekitar rahim tertekan, sehingga membuat suplai darah dan oksigen ke rahim terhenti.

Ketika kondisi ini terjadi, jaringan rahim akan melepaskan prostaglandin, yaitu senyawa kimia yang dapat menyebabkan kontraksi otot rahim makin kuat sehingga membuat sakit haid muncul.

Kondisi medis atau penyakit tertentu
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, sakit haid bisa disebabkan oleh kondisi medis tertentu, yang disebut sebagai dismenore sekunder. Beberapa kondisi medis atau penyakit yang bisa menyebabkan sakit haid adalah seperti fibroid rahim, endometriosis, adenomiosis, penyakit radang panggul, dan stenosis serviks.

Penyakit-penyakit tersebut erat kaitannya dengan gangguan atau infeksi pada organ reproduksi, sehingga menimbulkan sakit haid ketika menstruasi.

#Menuju Perusahaan Pers yang Sehat dan Profesional

By IR

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *