Meutiaranews.co – Sejumlah wilayah Indonesia mengalami matahari terlambat terbenam karena posisinya yang lebih condong ke belahan selatan Bumi.

Posisi Matahari lebih condong ke belahan selatan Bumi sejak fenomena solstis Desember yang terjadi setiap tanggal 21 atau 22 Desember setiap tahunnya. Pada waktu ini, siang di belahan selatan Bumi berlangsung lebih panjang dari belahan utara.

Setelah fenomena solstis Desember selesai, Matahari akan bergerak semakin menjauhi deklinasi minimum saat solstis dan bergerak ke arah ekuinoks. Pada waktu tersebut, sejumlah wilayah yang lebih dekat dengan ekuator akan mengalami siang yang lebih panjang.

“Matahari akan terbit dan terbenam lebih beberapa hari sebelum solstis, serta Matahari akan terbit dan terbenam lebih lambat beberapa hari setelah solstis,” kata peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN Andi Pangerang dalam situs resmi LAPAN.

Akibat fenomena itu wilayah di Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara akan mengalami fenomena Matahari terlambat terbenam pada 25-31 Januari. Fenomena ini juga terjadi di kota Maluku dan Papua seperti Saumlaki, Kaiwatu, Dobo, Tanah Merah, dan Merauke.

Pergerakan Matahari

Matahari sepanjang tahun mengalami perpindahan dari belahan selatan Bumi ke belahan utara, dan sebaliknya.

Hal tersebut dapat terjadi karena Bumi berotasi pada porosnya dengan kemiringan 66,6 derajat terhadap bidang edar atau ekliptika. Lalu secara bersamaan, Bumi juga bergerak mengelilingi Matahari dengan sumbu rotasi yang miring tersebut.

Kemiringan Bumi ketika merevolusi atau mengelilingi Matahari dapat menyebabkan waktu terbit dan terbenamnya Matahari bervariasi menjadi lebih cepat atau lebih lambat.

Matahari akan terbit lebih cepat dan terbenam lebih lambat di belahan utara Bumi, menjadikan siang hari lebih panjang dibandingkan malam di wilayah tersebut ketika belahan utara Bumi dan kutub utara miring ke arah Matahari.

Fenomena tersebut terjadi saat solstis Juni, yakni ketika Matahari berada di posisi paling Utara saat tengah hari yang terjadi setiap tanggal 20 atau 21 Juni setiap tahunnya.

Hal tersebut juga terjadi demikian di belahan selatan Bumi, saat solstis Desember.

Sumber: CNN Indonesia

#Menuju Perusahaan Pers yang Sehat dan Profesional

By Dika

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *