Meutiaranews.co – Sebagian wilayah di Indonesia saat ini sedang mengalami fenomena suhu panas terik. Provinsi Kepri menjadi salah satu daerah yang mengalami fenomena ini.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut fenomena suhu panas terik yang terjadi akhir-akhir ini dirasakan oleh sebagian masyarakat di sejumlah wilayah di Indonesia, berlangsung hingga akhir bulan Mei 2022 ini.

“Kondisi suhu udara permukaan panas terik di sebagian wilayah Indonesia diprakirakan masih dapat terjadi hingga akhir bulan Mei ini,” kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto kepada Beritasatu.com, Senin (16/5/2022).

Menurutnya, secara umum wilayah terdampak yang masih dapat berpotensi terjadi di Sumatera bagian selatan, sebagian besar Jawa termasuk Jabodetabek, Bali hingga Nusa Tenggara. Dimana kisaran suhu maksimum antara 32-35 derajat celsius masih dapat terjadi di wilayah tersebut.

Suhu permukaan yang panas terik saat ini dipicu beberapa faktor, yaitu posisi semu matahari saat ini sudah berada di wilayah utara ekuator yang mengindikasikan bahwa sebagian wilayah Indonesia akan mulai memasuki musim kemarau (beberapa wilayah sudah mulai masuk awal kemarau, dan sebagian lainnya masih periode transisi atau pancaroba).

“Dimana tingkat pertumbuhan awan dan fenomena hujannya relatif berkurang, sehingga kondisi cuaca cerah pada pagi menjelang siang hari masih cukup mendominasi,” jelas Guswanto.

Pemicu selanjutnya adalah dominasi cuaca yang cerah dan tingkat perawanan yang rendah tersebut dapat mengoptimalkan penerimaan sinar matahari di suatu wilayah, sehingga menyebabkan kondisi suhu yang dirasakan oleh masyarakat menjadi cukup terik pada siang hari.

Dengan kondisi kelembapan udara yang cukup tinggi juga dapat memicu kondisi udara panas yang gerah.

Lalu disusul kondisi lokal lingkungan di wilayah setempat seperti tutupan lahan (banyak tidaknya pepohonan, atau dominasi pembangunan perkotaan dan lainnya) juga dapat mempengaruhi kondisi suhu menjadi lebih panas dibandingkan sekitarnya.

“Dengan kondisi tersebut, BMKG menghimbau kepada masyarakat untuk senantiasa menjaga kondisi stamina tubuh dan kecukupan cairan tubuh terutama bagi warga yang beraktifitas di luar ruangan pada siang hari dan juga kepada warga yang akan melaksanakan perjalanan supaya tidak terjadi dehidrasi, kelelahan dan dampak buruk lainnya,” pungkas Guswanto. (ib)

#Menuju Perusahaan Pers yang Sehat dan Profesional

By IR

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *