Meutiaranews.co – Ibukota negara Indonesia, Jakarta kembali menempati ranking pertama kualitas udara terburuk di dunia. Catatan IQ Air menunjukkan AQI US Jakarta berada di angka 196 yakni kategori kualitas udara tidak sehat. Disusul Santiago, Cile dengan AQI US, 180 dan Dubai Uni Emirat Arab AQI US, 161.

Berdasarkan data Senin (20/6/2022) pukul 07:33 WIB, udara di Jakarta mengandung konsentrasi PM 2.5, 27 kali lebih tinggi dari nilai pedoman kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

“Polusi udara diperkirakan sudah menyebabkan 5.100 kematian di Jakarta per tahun 2021,” demikian laporan Air Quality Index (AQI) Jakarta, dikutip Senin (20/6).

Kualitas udara Jakarta dinyatakan tidak sehat selama empat hari terakhir sejak Jumat (17/6/2022). Polutan PM 2.5 DKI Jakarta sebesar 135µg/m³ dan PM10 sebesar 11.5µg/m³. Selain DKI Jakarta, sejumlah wilayah yang memiliki kualitas udara tidak sehat yakni;

-Bekasi, Jawa Barat
-Pasarkemis, Jawa Barat.
-Cileungsir, Jawa Barat.
-Surabaya, Jawa Timur.
-Depok, Jawa Barat.

Sementara Data Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, per Senin (20/6) pukul 07:00 WIB menunjukkan konsentrasi PM 2.5 di masing-masing wilayah relatif berbeda. Misalnya, Jakarta Selatan dikategorikan memiliki kualitas udara tidak sehat dengan PM 2.5 sebesar 110. Berikut detailnya:

-Jakarta Utara: sedang
-Jakarta Selatan: tidak sehat
-Jakarta Barat: tidak sehat
-Jakarta Timur: tidak sehat
-Jakarta Pusat: tidak sehat

Masyarakat disarankan untuk melindungi diri dari polusi udara Jakarta dengan mengenakan masker, memakai air purifier, memastikan jendela tetap tertutup menghindari udara kotor, dan sebaiknya berolahraga di dalam ruangan. (es)

#Menuju Perusahaan Pers yang Sehat dan Profesional

By Dika

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *