Meutiaranews.co – Mahasiswa Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Tanjungpinang, Firman Gani berhasil membawa pulang piala dan piagam Semangat Kepri Award 2022.

Firman berhasil memenangi kategori pemberdayaan komunitas berkat kepeduliannya dalam memerangi eksploitasi anak dan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) khususnya perempuan.

“Awalnya saya sempat pesimis memenangi Semangat Kepri Award 2022,” kata Firman, Rabu (14/9/2022).

Firman mengaku tidak menyangka akan memenangi Semangat Kepri Award, apalagi ia merupakan satu-satunya peserta termuda.

Penghargaan ini kata Firman semakin memotivasinya untuk terus berkarya memerangi eksploitasi anak dan perdagangan orang.

“Awalnya saya pesimis untuk memenangi Semangat Kepri Award 2022,” ujarnya.

Sirajudin Nur, Anggota DPRD Kepri 2 periode yang juga penggagas Semangat Kepri Award 2022 mengaku kagum dengan kepedulian Firman Ghani terhadap kemanusiaan.

Meskipun usianya masih sangat muda, Firman telah menjadi aktivis di organisasi kemanusiaan, bukan hanya dalam negeri tapi juga internasional.

“Di masa modernisasi ini sudah sangat jarang kita temui aktivis kemanusiaan seperti Firman, alhamdulillah di ajang award kali ini berhasil kita temukan,” ujarnya.

Sirajudin berharap, pemberian award ini semakin memotivasi Firman untuk memerangi eksploitasi anak dan perdagangan perempuan di Indonesia khususnya Kepri.

Kepri yang merupakan provinsi terluar dan berbatasan langsung dengan negara tetangga kerap menjadi tempat persinggahan perdagangan orang.

“Kasus perdagangan orang masih sering kita baca di media-media, saya optimistis dengan kehadiran Firman dan rekan-rekannya perdagangan orang bisa diminimalisir,” harapnya.

Diketahui, kepedulian Firman terhadap anak dan perempuan tidak terlepas dari traumanya saat masih kecil dulu yang kerap mendapat perundungan dari teman-temannya dan lingkungan sekitar.

“Waktu saya masih SD saya pernah menjadi korban bullying. Saya pernah dikucilkan karena tinggi badan di bawah rata-rata, kemudian cara saya ngomong itu agak beda,” tuturnya.

Berangkat dari kenangan pahit itu, Firman pun memantapkan langkahnya sebagai aktivis kemanusiaan.

Pada April 2020, saat masih duduk di kelas 2 SMA, Firman bergabung dengan Remaja Anti Eksploitasi Seksual Anak (Raeksa) Indonesia di Batam.

Di organisasi ini, Firman bersama rekan-rekannya terus berjuang memerangi isu seksual serta TPPO berbasis human trafficking terhadap anak dan perempuan.

Tak sampai setahun tepatnya September 2020, Firman ikut serta dalam pemberdayaan anak imigran dengan bergabung ke dalam komunitas Terre des Hommes.

Terre des Hommes ini salah satu lembaga perlindungan anak internasional yang berkantor pusat di Switzerlands.

Lembaga ini fokus memerangi eksploitasi kepada anak-anak imigran dan korban-korban peperangan.

“Saya merupakan perwakilan dari Asia Tenggara dan dari Indonesia hanya 3 orang yang ikut serta,” tuturnya.

Pada April 2021, Firman bergabung dalam Team Mitra Muda UNICEF Indonesia di bidang anak dan pendidikan.

Bersama Mitra Muda UNICEF Indonesia, Firman turut serta sebagai observer pada G20 Presidency: Y20 (Indonesia Youth Diplomacy) dengan mengusung tema ‘Diversity and Inclusion’.

“Saya juga ikut serta sebagai pembicara dalam forum nasional dan internasional,” ujarnya.

Di dalam negeri, Firman ikut serta dalam proyek JaWAra Internet Sehat 2022 yang diinisiasi ICT Watch, WhatsApp, dan Kominfo Indonesia.

Dalam proyek ini Firman mengambil peran di bidang digital untuk anak muda dan perempuan di daerah Tertinggal, Terluar, dan Terdepan (3T).

Ia menerangkan, seiring derasnya arus digitalisasi, anak-anak kerap menjadi korban eksploitasi tanpa disadari.

Sejak Covid-19, proses belajar mengajar dilaksanakan secara online dan sebagian besar waktu anak-anak digunakan untuk bermain game.

“Saat ini saya sedang fokus mencegah eksploitasi anak di bidang online. Mereka tidak tahu kalau mereka sedang di eksploitasi,” terangnya.

Selain itu, Firman juga berkomitmen memerangi TPPO perempuan di Kepri, apalagi Kepri menjadi tempat transit perdagangan orang.

“Di Kepri TPPO itu sangat banyak dan Kepri ini menjadi tempat transit,” tambahnya. (es)

#Menuju Perusahaan Pers yang Sehat dan Profesional

By IR

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *