Meutiaranews.co – Pemprov Kepri akan menyalurkan bantuan langsung tunai dampak (BLT) BBM sebesar Rp300 ribu pada 24 September 2022. BLT BBM ini disalurkan kepada 27.578 warga kurang mampu.
Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengatakan, penerima BLT BBM ini ialah mereka yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial RI, namun belum pernah menerima bantuan sosial sebelumnya.
“Dalam data yang dihimpun, terdapat 99.020 keluarga di Kepri yang masuk dalam DTKS. Dari data ini, diketahui jumlah warga yang masuk dalam DTKS namun belum pernah menerima bantuan sosial berjumlah 27.578,” ujarnya, Rabu (21/9/2022).
Ansar mengatakan, bahwa bantuan tunai itu sebagai upaya pengendalian inflasi dan menjaga daya beli masyarakat setelah penyesuaian harga BBM. Pemberian BLT dari Pemprov Kepri ini berasal dari 2 persen Dana Transfer Umum (DTU) dari pemerintah pusat.
Hal ini juga sebagai bentuk tindak lanjut dari instruksi Presiden Jokowi agar pemerintah daerah menyediakan alokasi anggaran pengendalian inflasi, yang langsung diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan (Permenkeu) RI Nomor 134/PMK.07/2022 tentang Belanja Wajib dalam Rangka Penanganan Dampak Inflasi.
“Adapun dana yang akan dialokasikan untuk BLT BBM ke masyarakat yang masuk dalam DTKS adalah sebesar Rp8.273 miliar, dan akan disalurkan ke tujuh kabupaten/kota se-Kepri,” ujar Ansar.
BLT BBM ini, katanya, akan melengkapi BLT dari pemerintah pusat dan bantuan subsidi upah (BSU) untuk tenaga kerja.
Ia menegaskan bahwa penerima BLT Rp300 ribu ini mereka belum pernah merasakan bantuan, sehingga diharapkan bisa membantu pemerintah pusat untuk bantalan sosial.
“Kami pastikan BLT BBM Rp300 ribu ini tepat sasaran,” ujarnya.
Ansar menyampaikan jumlah penerima BLT BBM Pemprov Kepri yang terbesar ada di Kota Batam dengan jumlah sebanyak 16.678 dan total alokasi anggaran sebesar Rp5 miliar.
Kemudian Kota Tanjungpinang berjumlah 2.550 dengan total anggaran Rp765 juta, lalu Kabupaten Lingga, Kabupaten Natuna, Kabupaten Karimun, Kabupaten Bintan, dan Kabupaten Kepulauan Anambas berjumlah sama yaitu 1.670 dengan total anggaran Rp501 juta.
Menurutnya, bantuan ini juga sebagai bentuk keseriusan pihaknya dalam membantu masyarakat terdata tidak mampu di Kepri dalam melindungi daya beli mereka.
Dengan adanya BLT dari Pemprov Kepri tersebut diyakini dapat meringankan beban masyarakat untuk menjangkau kebutuhan sehari-hari.
“Gunakan BLT itu untuk kebutuhan rumah tangga yang memang sangat dibutuhkan, jangan digunakan untuk hal-hal bukan kebutuhan primer,” tegas Ansar. (es)
#Menuju Perusahaan Pers yang Sehat dan Profesional