Meutiaranesw.co – Tak terasa Ramadhan sebentar lagi akan segera datang. Pada tahun ini, Ramadhan diperkirakan jatuh pada Kamis, 23 Maret 2023 mendatang. Di bulan yang suci ini, umat Islam diwajibkan menjalani ibadah puasa selama sebulan penuh.

Godaan Iblis Juga Bidik Para Penguasa dan Pemimpin, Ini Beberapa Pola Tipu Dayanya
Dalil Kewajiban Mengqadha Puasa Ramadhan
Namun, salah satu rukun dari ibadah puasa itu adalah niat. Karena itu, niat sangat fundamental bagi umat Islam yang akan berpuasa. Bahkan, ketentuan niat pun telah dibahas oleh para ulama terdahulu dan terjadi perbedaan pendapat di antara empat mazhab.

Melalui laman CariUstadz.id, dosen UIN Sunan Ampel Surabaya Ustaz Holilur Rohman telah mengkaji hal itu berdasarkan kitab al-Fiqh ala Mazahib al-Arba’ah. Dalam kitab tersebut, Syekh Abdurrahman al-Jaziri menjelaskan bahwa ketentuan waktu niat puasa menurut empat mazhab sebagai berikut.

Niat Puasa Ramadhan dalam Pandangan Empat Mazhab
Mazhab Syafii

Berdasarkan pendapat ulama dari Mazhab ini, niat puasa wajib dilakukan setiap malam, yaitu antara shalat Maghrib sampai sebelum shalat Subuh. Niat puasa harus ta’yin (ditentukan), seperti niat “saya niat puasa Ramadhan besok, atau niat puasa nadzar, atau lainnya”. Niat tempatnya di hati, tetapi sunah diucapkan dengan lisan.

Sedangkan niat puasa sunah, boleh dilakukan mulai dari masuknya shalat Maghrib sampai masuknya waktu zuhur, dengan syarat tidak melakukan sesuatu yang membatalkan puasa antara terbitnya fajar (waktu subuh) sampai masukkan waktu zuhur.

“Bersahur saja tidak bisa dianggap niat, kecuali ketika bersahur di dalam hatinya terlintas keinginan berpuasa, seperti ada orang yang bersahur untuk berpuasa, maka dianggap berniat,” jelas Ustaz Holilur Rohman.

Mazhab Hambali

Dalil Kewajiban Mengqadha Puasa Ramadhan
Ustaz Holilur Rohman mengatakan, secara umum pendapat mazhab Hanbli sama seperti mazhab Syafi’i, walaupun ada beberapa perbedaan. Berdasarkan pandangan mazhab Hambali, ketentuan waktu niat puasa fardu dilakukan setiap malam antara waktu Maghrib sampai sebelum terbitnya fajar.

Jika berpuasa sunnah, maka niat boleh dilakukan antara masuknya waktu Maghrib sampai seharian, walaupun niatnya dilakukan setelah masuk waktu Zuhur, dengan syarat dia tidak melakukan apapun yang membatalkan puasa.

“Niat harus ditentukan jenis puasanya, seperti puasa ramadlan atau puasa lainnya. sedangkan kefarduan puasanya tidak harus ditentukan. Niat puasa fardu atau sunnah wajib dilakukan setiap malam,” kata Ustaz Holilur Rohman.

#Menuju Perusahaan Pers yang Sehat dan Profesional

By IR

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *