Meutiaranews.co – Toyota mengatakan jumlah pemesanan duo Avanza-Veloz terbaru ini dua kali lipat dari target mereka, sehingga mereka perlu mengejar produksi untuk memenuhi permintaan yang tinggi.

Tingginya peminat dan keterbatasan produksi menjadi sebab dari Toyota All New Veloz di beberapa wilayah di Indonesia cukup panjang masa indennya.

Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM), Anton Jimmi Suwandi mengatakan total SPK Avanza-Veloz dari awal November hingga saat ini mencapai 14 ribu unit.

“Memang kalau kita bandingkan, dengan ekspektasi kita waktu itu kan sebulan kira-kira 8.000-an (SPK) target kita. Jadi ini ya melebihi, bahkan hampir dua kali lipat dari target kita,” papar Anton pada ajang Journalist Test Drive Toyota All New Avanza dan All New Veloz di Pulau Bali, Rabu (9/12/21).

Beberapa wilayah yang terdampak inden cukup panjang adalah Bali dan Kalimantan. Anton mengatakan indennya bisa dua hingga tiga bulan.

“Kalau di Bali kira-kira, atau Kalimantan sekitar tiga bulan. Di dealer lain, tergantung tipe ya, ada yang dua bulan,” papar Anton.

Adapun tipe Veloz yang inden cukup panjang adalah All New Veloz tipe Q TSS dan spesifik warna putih. Sedangkan untuk tipe lain atau bahkan All New Avanza, indennya bisa lebih singkat.

“Biasanya tuh yang saya sering denger, termasuk temen-temen wartawan ada yang order ke saya juga, Veloz Q TSS warna putih nah itu biasanya tuh dua sampai tiga bulan. Tapi kalau yang tipe lain, warna lain, relatively lebih cepat,” papar Anton.

“Avanza nggak sampai 2-3 bulan. Relatively satu bulananan lah. Masih lebih cepat lah (daripada Veloz),” papar Anton.

Toyota saat ini tengah menyusun strategi untuk dapat mempercepat produksi sehingga permintaan yang besar ini dapat dipenuhi.

“Pastinya kita komunikasi terus yah dengan TMIN dan ADM mengenai tren dari tipe, warna, gitu yah. Jadi ya mereka udah aware mengenai tren terbaru. Jadi ya kita kan diskusi terus yah bagaimana mereka bisa adjust untuk, apa namanya, warnanya, tipenya, gitu,” papar Anton.

“So far sih sudah kita sampaikan, jadi mudah-mudahan nanti ada penyesuaian supaya indennya, kalau pengalaman kita sih untuk model baru paling umum dua bulan lah, kalau bisa satu bulan indennya. Jangan sampai terlalu lama indennya,” lanjutnya.

#Menuju Perusahaan Pers yang Sehat dan Profesional

By Dika

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *