penipuan

Meutiaranews.co – Warga Batam, Sari menjadi korban penipuan seorang warga negara (WN) Negria, Akinlolu Sunday Alawode (ASA) alias Steve Jeksen. Tak tanggung-tanggung kerugian mencapai Rp 500 juta.

Kasat Reskrim Polresta Barelang, Kompol Budi Hartono menuturkan korban Sari melaporkan kejadian penipuan tersebut pada, Jumat (4/8/2023) lalu.

“Pelaku menelpon permintaan bantuan kepada korban karena ditahan oleh pihak Imigrasi Bandara Sukarno Hatta, membawa safe keeping (alat penyimpan barang berharga) yang dijanjikan akan diberikan kepada korban,” ujarnya, Kamis (10/8/2023).

Dalam kasus ini, Budi mengatakan pelaku ASA tidak bekeja sendiri dalam menjalankan modus penipuan, RW dan NY yang terlibat juga turut serta diamankan.

“Keseeluruhan tiga orang yang diamankan. Kedua pelaku R Ragayudo Wicaksono dan Nonny Yuventa Wijaya merupakan WNI (Warga Negara Indonesia),” ungkapnya.

Budi menyebutkan kasus penipuan itu bermula dari korban yang memiliki kenalan warga negara Jerman, Manfred. Komonikasi keduanya sudah terjalin selama enam bulan.

Rekan korban WN Jerman tersebut mengatakan hendak mengirimkan safe keeping kepada korban yang akan dibawa oleh pelaku ASA.

“Pelaku memberitahukan pada pelapor ada temannya yang mau datang ke Batam yang bernama ASA. Pelaku akan membawa Safe Keeping yang akan diberikan kepada korban. Saat itu, ASA yang menghubungi korban mengatakan dirinya tertahan di Imigrasi dan harus membayar Pajak agar bisa dilepas,” jelasnya.

Tanpa curiga sedikit pun, korban mengirimkan sejumlah uang kepada pelaku. Pengiriman uang tersebut sebanyak 5 kali dengan nominal hampir Rp 500 juta.

“Dari 5 kali mengirimkan uang ke pelaku jumlahnya mencapai Rp 496.050.000. Uang tersebut dikirim ke rekening milik pelaku NY” ujarnya.

Kecurigaan korban kepada pelaku ASA bertambah ketika pelaku kembali meminta uang. Korban pun kemudian meminta berjumpa dengan pelaku tapi ditolak pelaku.

“Pelaku ASA kami amnakan di Bogor dan kedua WNI di Jakarta Pusat. Sampai saat ini, kami masih mendalami apakah ada keterlibatan pelaku lainnya,” jelas Budi.

#Menuju Perusahaan Pers yang Sehat dan Profesional

By Dika

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *