Meutiaranews.co – Ruang gerak pelaku teroris semakin sempit. Pasalnya, saat ini anggota Densus88 Anti Teror (AT) Polri ada bersama masyarakat di seluruh provinsi di tanah air.

Hal itu diyakini AKP Risyak Mugraha pembicara dari Satgaswil Kepulauan Riau (Kepri) Densus 88 AT Polri saat menghadiri Penyuluhan Kewaspadaan Dini Masyarakat Terhadap Ancaman,
Tantangan, Hambatan dan Gangguan (ATHG).

Sosialisasi yang dilakukan Forum Kepedulian Dini Masyarakat (FKDM) Kota Batam kali ini berada di kantor Kecamatan Bengkong yang dihadiri kurang lebih 100 masyarakat dan perangkat RT/RW.

“Bapak – ibu, saat ini Densus 88 Anti Teror sudah ada di seluruh wilayah Indonesia. Kadesnsus 88 memerintahkan kami semua yang ada di wilayah untuk melakukan pencegahan,” ujar Risyak.

Hal itu tentunya bukan tanpa sebab kenapa saat ini Densus 88 menampakkan dan berbaur bersama masyarakat. Paham-paham radikalisme ini berupaya menyebar visus dari akar. Untuk itu Densus 88 membutuhkan komitmen semua pihak termasuk masyarakat luas bersama melakukan pencegahan.

Risyal Nugraha meyakini urgensi sosialisasi ini dalam mencegah merebaknya Virus Intoleransi dan Radikalisme. Dia menegaskan bahwa virus ini tidak memandang status sosial, dapat menginfeksi masyarakat umum hingga pejabat pemerintahan.

“Tanda-tanda awal munculnya radikalisme terlihat dari penafsiran agama yang dilakukan pada waktu-waktu yang tidak lazim, oleh kelompok individu yang menolak pandangan lain yang dianggap tidak sejalan dengan prinsip ideologinya,” jelasnya.

Hadir juga dalam sosialiasi ini
Kabid Wasnas Kesbangpol Kota Batam Metrha Dinata, Wakasat Narkoba Polresta Barelang, Camat Bengkong M. Fairus R Batubara, Waka Polsek Bangkong dan pihak BNN.

Dalam Penyuluhan ini, AKP Risyal memberikan pemahaman mendalam
penggunaan media sosial secara bijak sebagai langkah preventif untuk menghindari virus intoleransi, radikalisme, dan terorisme.

Kegiatan yang diadakan ini dapat menjadi titik awal menuju terciptanya lingkungan yang aman dan harmonis bagi seluruh masyarakat di Kecamatan Bengkong. Mewujudkan kesadaran akan pentingnya memerangi potensi ancaman ini merupakan upaya bersama FKDM untuk membangun fondasi kewaspadaan di masyarakat.

Sosialisasi ini juga menjadi sarana penting untuk mempertemukan stakeholder yang terlibat dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Kecamatan Bengkong.

Kehadiran dari Kesbangpol , Polresta Barelang bersama Polsek Bengkong serta BNN menunjukkan komitmen pemerintah dan aparat keamanan dalam mendukung upaya pencegahan dan penanggulangan radikalisme serta intoleransi di tingkat komunitas.

Pentingnya menghadirkan narasumber juga memberikan dimensi keahlian dan pengalaman langsung dalam menanggapi ancaman radikalisme. Hal ini menguatkan kapasitas peserta dalam mengidentifikasi dan menangani tanda-tanda awal ancaman tersebut di lingkungannya.

Dengan demikian, acara ini tidak hanya memberikan wawasan, tetapi juga memberdayakan masyarakat dalam upaya memelihara keamanan dan kedamaian di Batam.

Kegiatan ini mencerminkan kolaborasi antara aparat keamanan, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam menjaga ketahanan sosial terhadap ancaman radikalisme dan intoleransi. Dengan demikian, FKDM Kota Batam telah berperan sebagai katalisator dalam membangun kewaspadaan dini yang solid dan menyeluruh di tengah-tengah masyarakat.

“Semoga upaya ini dapat menjadi model bagi daerah lain dalam mengatasi tantangan serupa,” kata Ketua FKDM Kota Batam Alwan Hadiyanto.

#Menuju Perusahaan Pers yang Sehat dan Profesional

By Dika

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *