Meutiaranews.co – Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad selaku Ketua Majelis Pembimbing Daerah (Kamabida) membuka secara resmi Musyawarah Daerah (Musda) IV Gerakan Pramuka Kwartir Daerah (Kwarda) Kepulauan Riau Tahun 2022 di Hotel Pelangi Tanjungpinang, Rabu (12/10) malam.

Forum tertinggi gerakan Pramuka di tingkat daerah ini akan dihelat selama 3 hari mulai tanggal 12 sampai dengan 14 Oktober 2022. Musda diikuti peserta utusan daerah dan utusan cabang termasuk 8 unsur pimpinan dari masing-masing cabang kabupaten kota se-Kepri.

Turut hadir dalam event 5 tahunan ini Sekjen Kwarnas Bachtiar, Ketua Komisi Organisasi dan Hukum Kwarnas Sigit Muryono, Sekdaprov Kepri Adi Prihantara, Ketua Kwarda Pramuka Kepri H.T.S Arif Fadillah, Ketua Harian Kwarda Pramuka Kepri Lamidi, para Kepala OPD Pemprov Kepri dan para Ketua Kwarcab se-Kepri.

Gubernur Ansar dalam sambutannya menyebutkan Indonesia memiliki bonus demografi yang luar biasa. Dengan jumlah penduduk lebih dari 191,73 juta jiwa, 77,73 persen diantaranya berada pada rentang umur produktif. Menurutnya ini merupakan kekuatan Indonesia jika dapat dioptimalkan untuk memanfaatkan semua potensi yang ada.

“Kalau tidak, maka bonus demografi ini bisa menjadi ‘demografic disaster’, maka memang Pramuka menjadi salah satu solusi sejak dulu dalam rangka membangun dan meningkatkan produktifitas generasi produktif. Maka Pramuka tetap eksis dan mendapat dukungan dari Pemerintah Pusat dan Daerah” ungkap Gubernur Ansar.

Karena tidak hanya transfer knowledge, tambah Gubernur, namun juga Pramuka punya tanggung jawab ‘change of behaviour’, membentuk sikap perilaku anak didik untuk menuju Indonesia emas 2045. Kepanduan menjadi jawaban penting untuk itu.

“Untuk menjaga itu, Pramuka harus terus mendinamisir pembentukan generasi produktif ke depan. Saya selaku Kamabida tetap memberikan perhatian sungguh-sungguh agar Pramuka di Kepri terus maju dan berkembang” pesan Gubernur Ansar.

Gubernur Ansar berharap kebijakan-kebijakan yang akan diputuskan dalam Musda ini aman dapat bersinergi dengan Mabida, serta tidak dicampuri urusan-urusan politik praktis.

“Mudah-mudahanan hasil Musda lebih optimal, berharap dukungan penuh yang diberikan supaya teman-teman berkoordinasi dan berkonsultasi dengan Mabida, bukan untuk intervensi namun untuk mensinergikan program bersama” tutup Gubernur.

Sebelumnya Sekjen Kwarnas Bachtiar yang mewakili Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka menyampaikan pada Anggaran Rumah Tangga (ART) Gerakan Pramuka pasal 68 tentang tugas dan tanggung jawab Kwadrda butir 4, tugas Kwarda juga melakukan hubungan dan konsultasi dengan Mabida.

“Ini artinya konsultasi demgan Mabida itu wajib. Karena Gubernur sebagai Mabida sejalan dengan Kwarda. Untuk itu saya ingatkan Kwarda untuk bisa berkoordinasi dan berkonsultasi dengan Kamabida” ungkapnya.

Bahtiar melanjutkan salah satu agenda dalam Musda adalah pemilihan ketua Kwartir. Pada proses proses ini harus dilakukan secara transparan termasuk meneliti sebaik mungkin latar belakang para calon.

“Calon harus memiliki kredibilitas yang baik. Bagaimana jika seorang pemimpin tidak punya integritas. Ingatlah selalu dengan Tri Satya Pramuka” pesannnya.

Selain itu yang tak kalah penting menurut Bahtiar adalah penetapan rencana kerja organisasi 5 tahun mendatang. Supaya program-program ke depan Pramuka berjalan lancar, tertib dan mencapai sasaran.

“Berikutnya dikembangkan dalam bentuk program kerja yang tentunya harus selaras dengan kondisi saat ini” ungkap Bahtiar. (es)

#Menuju Perusahaan Pers yang Sehat dan Profesional

By Dika

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *