Meutiaranews.co- Anggota Komisi IV DPRD Kepulauan Riau (Kepri) Sirajudin Nur menyayangkan tindakan satuan pendidikan di daerah itu yang terkesan tidak mendukung siswanya melakukan aktivitas positif, salah satunya mengukir prestasi di bidang olahraga.
Hal itu disampaikan Sirajudin Nur buntut dari pelarangan pihak sekolah tingkat SMA/SMK terhadap siswa yang akan mengikuti turnamen cabang olahraga Futsal Piala BP Batam tahun 2023.
Ia menduga duga larangan tersebut karena adanya kekhawatiran kelompok tertentu terkait dengan dukungan politik.
Padahal menurut Sirajudin Nur, tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan dukung mendukung, karena para pelajar tidak peduli soal itu.
“Mereka (para siswa) hanya ingin bermain dan melatih kompetensinya di Olahraga. jadi tidak usah khawatir kehilangan “pesona” politik.
Pihak Sekolah harusnya juga bisa membedakan antara kepentingan siswa dan kepentingan kelompok. Masa iya, siswa mau ikut turnamen futsal dilarang. Makanya, saya menduga ini ada unsur politiknya,” kata Sirajudin Nur di Batam, Sabtu (25/2/2023).
Legislator yang juga membidangi masalah pendidikan itu menyebut seyogyanya sekolah sebagai lembaga pendidikan bertanggung jawab terhadap pengembangan potensi atau bakat anak didiknya.
Ia menilai larangan itu justru membuat pihak sekolah kelihatan kampungan dan tidak cerdas dalam bersikap.
“Saya akan laporkan sekolah-sekolah tersebut ke Kementerian Pendidikan, termasuk yang menyuruh atau memprovokasi siswa tak boleh ikut turnamen futsal ini,” ujarnya.
Politisi PKB itu menegaskan bahwa tidak ada kaitannya antara keperluan siswa untuk berprestasi di luar sekolah dengan keuntungan politik.
Ia juga mengimbau supaya pihak sekolah lebih cerdas dan jangan mau di bodoh-bodohi oleh segelintir pihak atau kelompok tertentu.
“Bukannya pendidik itu harus lebih cerdas dan obyektif dalam berfikir,” ucapnya.
Lebih lanjut, Sirajudin Nur turut menyampaikan kegiatan siswa di luar sekolah apalagi seperti mengikuti turnamen futsal seperti ini, tidak perlu izin dinas pendidikan. Melainkan, izin cukup diberikan pihak sekolah.
“Urusan Dinas Pendidikan apa mengurusi hal seperti ini,” tuturnya.
Ia justru meminta Dinas Pendidikan Kepri lebih fokus meningkatkan kualitas sekolah melalui prestasi dibarengi dengan membangun sarana prasarana sekolah guna mendukung kegiatan kegiatan-kegiatan berorientasi terhadap pengembangan bakat siswa.
Menurut Sirajudin Nur, Dinas pendidikan patut mendukung siswa mengejar prestasi di lingkungan satuan pendidikan, baik akademis maupun non akademis.
“Nah, turnamen futsal inikan juga termasuk mencetak prestasi non akademis, apalagi kalau bisa jadi atlet nasional pasti akan mengharumkan nama Kepri. Jadi sudah sewajarnya kita dukung bersama-sama, bukan malah sebaliknya,” katanya menegaskan.
#Menuju Perusahaan Pers yang Sehat dan Profesional