MeutiaraNews.co – Kondisi cuaca yang tidak menentu menjadi perhatian Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Kepulauan Riau dalam menghadapi potensi kerawanan yang dihadapi menjelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
Rapat koordinasi yang berlangsung di Gedung Daerah Provinsi Kepulauan Riau dipimpin langsung Gubernur Kepri Ansar Ahmad sert dihadiri seluruh pejabat tinggi daerah dan instansi terkait.
Gubernur Kepri H. Ansar Ahmad menyatakan bahwa rapat koordinasi ini merupakan bentuk perhatian bersama dari Forkopimda terhadap isu-isu strategis yang perlu disikapi bersama guna menjaga stabilitas dan keamanan daerah.
“Beberapa hal yang menjadi fokus utama antara lain pengamanan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, ketersediaan sarana transportasi, serta kesiapan dalam mengatasi bencana alam yang mungkin terjadi, mengingat kondisi cuaca yang tidak menentu,” ujarnya, Selasa (17/12/2024).
Wakapolda Kepri Brigjen. Pol. Asep Safrudin menjelaskan, potensi kerawanan yang dihadapi menjelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, Serta Mengungkapkan beberapa hal yang menjadi perhatian serius. Di antaranya adalah kerawanan sosial-politik terkait proses sengketa Pilkada 2024, kenaikan harga sembako yang mempengaruhi stabilitas ekonomi dan peningkatan angka kriminalitas yang biasanya meningkat pada momen perayaan besar.
Selain itu, Wakapolda juga memaparkan beberapa kerawanan lainnya, seperti masalah kemacetan lalu lintas, kecelakaan transportasi, serta potensi bencana alam seperti hujan lebat, angin kencang, dan tanah longsor.
Untuk itu, Polda Kepri telah menyiapkan pengamanan di lebih dari 900 objek vital, termasuk 532 gereja, 57 pelabuhan, 8 bandara, dan berbagai pusat perbelanjaan serta objek wisata di wilayah Provinsi Kepri.
Dalam rangka pengamanan perayaan Natal 2024, Polda Kepri juga akan menurunkan 442 personel yang terdiri dari Personel Polda Kepri dan Polres/ta Jajaran Polda Kepri. Salah satu fokus utama adalah pengamanan gereja-gereja yang akan menggelar ibadah Natal 2024. Pola pengamanan yang diterapkan antara lain gelar pos pengamanan (Pospam) lengkap dengan peralatan seperti metal detector, serta sterilisasi di sekitar gereja dan tempat-tempat perayaan lainnya.
Tindak lanjut dari pengamanan ini juga melibatkan kerja sama dengan pihak internal gereja untuk melakukan pemeriksaan barang bawaan jamaah, serta koordinasi dengan TNI dan instansi terkait guna memberikan rasa aman kepada masyarakat.
Polda Kepri juga mengerahkan 27 pos pengamanan, 15 pos pelayanan, dan 10 pos terpadu yang akan ditempatkan di berbagai titik strategis di wilayah Provinsi Kepri. Pos-pos tersebut akan berfungsi sebagai pusat pengendalian keamanan dan memberikan pelayanan kepada masyarakat yang merayakan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
“Keamanan dan kenyamanan masyarakat selama perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 adalah prioritas kami. Kami akan memastikan bahwa seluruh masyarakat dapat merayakan dengan aman dan nyaman,” ujar Wakapolda.
Asep menjelaskan, dengan koordinasi yang intens antara Forkopimda dan pihak keamanan, Polda Kepri berharap dapat menciptakan situasi yang kondusif dan mengatasi berbagai potensi kerawanan yang mungkin timbul selama periode perayaan akhir tahun ini.
#Menuju Perusahaan Pers yang Sehat dan Profesional