Meutiaranews.co – Sejumlah pelayaran kapal rute antarpulau di wilayah itu terpaksa ditunda karena cuaca buruk. Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelayaran (KSOP) tidak mengizinkan kapal berlayar di saat gelombang tinggi, yang disertai angin kencang.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kepri, Junaidi mengatakan, jadwal pelayaran kapal rute antarpulau terpaksa ditunda, seperti yang terjadi di Pelabuhan Tanjunguban, Kabupaten Bintan dan Pelabuhan Karimun.
“Penundaan kapal berlayar hanya berlangsung selama sekitar 2-3 jam atau setelah kondisi cuaca membaik,” ujarnya, Minggu (29/1/2023).
Ia menambahkan, beberapa kapal cepat yang sandar di Pelabuhan Karimun tidak dapat berlayar ke Batam karena gelombang tinggi.
“Setelah cuaca membaik, baru kapal berlayar,” katanya.
Begitu pula dengan kapal yang sandar di Pelabuhan Tanjunguban rute Pulau Tambelan, Natuna dan Kepulauan Anambas tidak dapat berlayar karena cuaca buruk. Gelombang mencapai 5 meter di Perairan Tambelan, sedangkan di Anambas 6 meter dan Perairan Natuna mencapai 7 meter.
“Kami dan KSOP berkoordinasi dengan BMKG untuk mengetahui kondisi cuaca,” ujarnya.
Junaidi mengatakan gelombang laut, hujan lebat yang disertai angin kencang terjadi dalam sepekan terakhir. Gelombang laut di Perairan Bintan saat ini mencapai 3,5 meter, sementara di Perairan Karimun mencapai 2,5 meter.
Namun gelombang laut di sekitar laut lepas di Karimun dan Bintan, yang berbatasan dengan negara tetangga bisa mencapai lebih dari 4 meter sehingga harus diwaspadai nakhoda kapal.
“Nakhoda kapal tentu orang-orang yang berpengalaman. Mereka diharapkan dapat mengambil keputusan yang tepat ketika berhadapan dengan cuaca buruk,” katanya. (es)
#Menuju Perusahaan Pers yang Sehat dan Profesional