Pelaku AS saat di giring ke ruang penyidik Satreskrim Polresta Barelang (Meutiaranews)

Meutiaranews.co – Polisi mengamankan seorang pria berinisial AS (17) yang berlumuran darah dan memegang pisau dapur di terminal keberangkatan Bandara Hang Nadim, Batam, Minggu (23/6/2024) lalu.

Setelah diamankan, selanjutnya pihak kepolisian setempat melimpahkan perkara tersebut ke Satreskrim Polresta Barelang untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Barelang, AKP Thetio Nardiyanto mengatakan, dari hasil introgasi kepada pelaku AS, diketahui bahwa dirinya telah melakukan tindakan penganiayaan terhadap ibu kandungnya.

Tidak hanya itu, penyidik juga mendapati keterangan yang terus berubah dari pelaku AS tersebut. Dugaan sementara, pria bawah umur tersebut mengalami depresi.

“Setelah diinterogasi, apa yang disampaikan berubah-ubah. Karena anak ini omongannya berubah-ubah, dia seperti depresi,” kata AKP Thetio Nardiyanto, Senin (24/6/2024).

Menurut Thetio, pihaknya saat ini tengah melakukan memeriksa kejiwaan pelaku AS di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri. Nantinya, hasil pemeriksaan tersebut akan menentukan langkah penyelidikan lebih lanjut.

“Hasil pemeriksaan kejiwaan akan menentukan perkembangan kasus ini,” ujarnya.

Dari hasil pemeriksaan sementara, diketahui bahwa AS datang ke Bandara Hang Nadim Batam dengan membawa pisau untuk menyerahkan diri setelah menganiaya ibunya.

“Setelah diamankan Polsek Bandara, anak ini mengaku bahwa dia baru menganiaya ibunya. Kemudian dia datang ke Bandara ingin melapor ke polisi,” ungkapnya.

Saat diperiksa di Polsek Nongsa, AS mengaku nekat menganiaya ibunya karena mendapat bisikan. Akibat penganiayaan itu, ibunya mengalami luka di bagian dahi dan kepala belakang.

“Dia menerangkan bahwa dia terbangun dari tidur dan seperti ada yang membisikkan. Dia langsung mengambil pisau dan menganiaya ibunya. Akibat penganiayaan tersebut, ibunya mengalami luka di dahi, kepala, dan cakar di leher,” jelas Thetio.

AS juga mengaku kepada penyidik bahwa tindakannya dilatarbelakangi oleh masalah utang yang menjerat ayahnya. Namun, polisi masih mendalami keterangan pemuda tersebut.

“Pengakuannya, bapaknya punya utang dan sebagainya. Karena keterangannya berubah-ubah, kami akan lakukan pemeriksaan kejiwaan,” tambahnya.

Ibu AS, yang menjadi korban penganiayaan, telah melaporkan kejadian ini ke Polresta Barelang. Untuk proses lebih lanjut, polisi masih menunggu hasil pemeriksaan kejiwaan AS.

“Ibunya sekarang melaporkan kasus KDRT ini ke Polresta Barelang. Jika nanti diselesaikan secara kekeluargaan, bisa saja. Kalau orang tua tidak mau melanjutkan, akan diselesaikan secara kekeluargaan,” tutupnya.

#Menuju Perusahaan Pers yang Sehat dan Profesional

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *