Meutiaranews.co – Jumlah keterisian tempat tidur Covid-19 atau bed occupancy rate (BOR) di DKI Jakarta per Jumat (28/1/2022) ada peningkatan menjadi 54 persen dari data sehari sebelumnya yang berkisar 45 persen.
“Perhatian nih. ICU-nya juga dari kapasitas 629 terisi 112, naik 18 persen,” kata Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria kepada awak media, Jumat (28/1/2022) malam.
Kendati demikian, dari banyaknya kasus dan keterisian BOR serta ICU itu, kata dia, umumnya pasien tanpa gejala. Dia menambahkan, baik pasien disertai gejala maupun tidak, akan lebih baik jika warga tidak menganggap peningkatan tersebut terlalu santai. “Lalu untuk Omikron itu ada 2.525 orang, ini perhatian lagi, kasus impornya ada 1.373, sekitar 54,4 persen,” tuturnya.
Sedangkan kasus transmisi lokal, lanjut dia, ada di angka 1.152 orang atau sekitar 45,6 persen. Dengan adanya banyak kasus lokal itu, dia menekankan agar kembali melakukan protokol kesehatan dengan lebih baik.
“Jadi harus lebih hati-hati. Tempat terbaik tetap di rumah, laksanakan protokol kesehatan,” jelas dia. Dengan adanya kenaikan kasus tersebut, dia menyebut pihaknya tetap melakukan pengawasan, monitoring dan evaluasi.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Widyastuti, menampik pernyataan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Abraham Wirotomo yang menyebut warga DKI sulit mencari rumah sakit isolasi Covid-19. Menurutnya, saat ini ketersediaan fasilitas 140 dari 194 RS siap memberikan layanan.
Dia menambahkan, hingga kini keterisian RS untuk pasien Covid-19 ada di angka 45 persen atau sekitar 3.900 tempat tidur. Angka tersebut, dinilainya masih memiliki ruang yang banyak untuk disediakan jika ada kemungkinan kenaikan kasus kembali.“Dan itu belum kapasitas maksimal. Masih bisa ditingkatkan jadi 11 ribu lebih seperti tahun lalu,” kata Widyastuti.
Sumber: republika.co.id
#Menuju Perusahaan Pers yang Sehat dan Profesional