Meutiaranews.co – Dorna Sports, selaku pemegang hak komersial untuk olahraga sepeda motor MotoGP meminta negara-negara tuan rumah MotoGP tidak memberlakukan pembatasan terlalu ketat saat rombongan pebalap dan tim datang. Dorna malah menyatakan akan meninggalkan negara yang melakukan karantina.
“Kami tidak akan menerima peraturan karantina, jika mereka meminta kami untuk karantina selama 14 hari pada suatu negara, maka kami tidak akan pergi ke negara tersebut,” tegas CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta.
Pernyataan ini dilontarkan Ezpeleta hanya dua bulan jelang bergulirnya seri perdana MotoGP 2022. Balapan motor dengan level paling tinggi tersebut akan start di Qatar pada 6 Maret dan berlanjut di Indonesia, yang bakal dilangsungkan di Sirkuit Mandalika, pada 20 Maret.
Dalam jadwal sementara yang sudah dirilis, tercatat ada 21 seri yang bakal digelar.
Jumlah balapan ini meningkat dari tahun lalu yang cuma dihelat 18 kali dan tahun sebelumnya yang dipangkas menjadi cuma 14 race. Sebagaimana diketahui, pemangkasan itu terjadi karena pandemi virus corona.
Pesan Dorna untuk Negara Tuan Rumah MotoGP: Kami Tak Mau Dikarantina! (AFP/PATRICIA DE MELO MOREIRA)
Lebih lanjut, Ezpeleta mengungkapkan bakal lebih efisien andai negara tuan rumah hanya mengecek sertifikat vaksinasi dari setiap kru tim dan pebalap. Hal tersebut dinilainya sudah cukup dan tak perlu lagi menjalani karantina.
“Apa yang kami alami tahun lalu di Amerika Serikat adalah hal yang seharusnya kami capai, itu merupakan status yang kami siapkan,” kata Ezpeleta dikutip dari GP One.
MotoGP Amerika Serikat tidak melakukan karantina buat para tim dan pebalap. Namun ketika itu mereka menerapkan sistem bubble.
“Mereka bisa meminta kami untuk membawa sertifikat vaksin atau juga melengkapi beberapa dokumen sebagai syarat seperti yang kami lakukan tahun lalu,” tutur Ezpeleta.
#Menuju Perusahaan Pers yang Sehat dan Profesional