Kapal Meledak

MeutiaraNews.co – Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kota Batam menyampaikan keprihatinan mendalam atas peristiwa kecelakaan kerja di kawasan industri PT ASL Batam yang menyebabkan 10 orang pekerja meninggal dunia dan 18 lainnya mengalami luka berat.

Ketua FKDM Kota Batam, Assoc. Prof.Dr. Alwan Hadiyanto S.H. M.H, menegaskan bahwa tragedi tersebut tidak hanya menjadi duka bagi keluarga korban, tetapi juga mencoreng keselamatan kerja di dunia industri Kota Batam. FKDM mendorong pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan secara menyeluruh dan menindak tegas pihak-pihak yang diduga lalai atau bertanggung jawab atas kejadian ini.

“Kami meminta aparat penegak hukum, dalam hal ini Polresta Barelang dan Polda Kepri, untuk segera mengusut tuntas penyebab kecelakaan kerja ini. Jangan sampai ada pembiaran terhadap kelalaian yang merenggut nyawa para pekerja,” ujar
Dosen Ilmu Hukum dan Magister Hukum Universitas Riau Kepulauan (Unrika) tersebut.

Menurutnya, dunia industri di Batam harus menegakkan prinsip zero accident dengan mengutamakan keselamatan tenaga kerja. FKDM juga mengingatkan seluruh perusahaan untuk memperkuat penerapan standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) serta melakukan pengawasan internal yang ketat.

“Kejadian ini menjadi peringatan keras bagi semua pihak agar tidak mengabaikan keselamatan di tempat kerja. Setiap nyawa pekerja sangat berharga,” tambahnya.

FKDM Kota Batam berencana melakukan koordinasi dengan instansi terkait, termasuk Dinas Tenaga Kerja dan aparat keamanan, guna memastikan langkah pencegahan di masa mendatang agar insiden serupa tidak terulang.

Sebelumnya, kecelakaan kerja di PT ASL Batam terjadi pada Rabu (15/10/2025) sekitar pukul 04.00 WIB, di mana sejumlah pekerja dilaporkan terjebak dalam insiden di area tangki bawah kapal
MT Federal II dikawasan PT ASL Shipyard, Tanjung Uncang Kota Batam.

Kapolda Kepri, Irjen Pol Asep Safrudin saat ditemui setelah mengunjungi para korban di RS Mutiara Aini menyebut peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 04.00 WIB, dinihari.

Peristiwa yang menyebabkan korban jiwa ini, berawal dari ledakan yang terjadi di Kapal MT Federal II, yang sebelumnya juga dilaporkan meledak dan memakan korban jiwa pada Juni lalu.

Saat ini, pihaknya menyebut masih berkonsentrasi untuk penanganan medis bagi korban. Sementara petugas dari tim gabungan, saat ini masih berada di PT ASL guna melakukan evakuasi dan olah TKP

“Benar, terjadi ledakan di kapal yang sama. Fokus kami sekarang pada penanganan korban dan pengamanan lokasi,” ujarnya saat ditemui di RS Mutiara Aini, Rabu (15/10/2025) siang.

Untuk korban selamat, Asep mengatakan sebanyak 18 orang korban saat ini tengah mendapat perawatan intensif di rumah sakit. Adapun kategori para korban mengalami luka berat, dan tengah dirawat di ruang ICU. Pihaknya juga masih memastikan kondisi korban lainnya.

“Luka berat di rumah sakit ini ada empat yang dalam perawatan di ruang ICU. Tempat lain kami masih mengecek juga, sementara di tiga rumah sakit,” ujarnya.

Terkait penyebab kecelakaan, Asep menyebutkan saat ini masih dalam penyelidikan pihaknya. Ia menegaskan akan menindak tegas apabila ditemukan pelanggaran hukum.

“Sementara penyebabnya sedang dalam proses penyelidikan dari tim Reskrim, baik Polresta Barelang maupun Polda. Tentu saja dari hasil penyelidikan nanti kita bisa lihat apakah ada unsur kelalaian yang mengakibatkan orang meninggal dunia. Apabila itu ditemukan, maka akan kita proses sesuai dengan hukum yang berlaku,” jelasnya.

#Menuju Perusahaan Pers yang Sehat dan Profesional

By Dika

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *