Meutiaranews.co – Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 12.12 akan kembali digelar. Sesuai dengan namanya, acara belanja ini digelar setiap tahunnya di tanggal cantik 12 Desember.
Program ini telah digelar setiap tahunnya sejak 2012 oleh Asosiasi E-commerce Indonesia, IdeA. Tahun ini Harbolnas 12.12 akan dimulai dari tanggal 10 Desember 2022 hingga puncaknya di 12 Desember 2022.
Sementara di 13 Desember akan ada Hari Bangga Buatan Indonesia (HBBI). “Ada 108 e-commerce yang berpartisipasi,” ujar Bima di Kantor Kementerian Perdagangan, Kamis (8/12/2021).
Tidak hanya itu, Bima juga mengatakan, ia berharap di Harbolnas 2022 ini target untuk jumlah produk dan UMKM lokal yang ikut serta bisa mencapai 70%. Harapannya juga, program ini tidak hanya bisa diikuti oleh UMKM yang memiliki website tetapi juga yang berjualan di platform mana pun.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan turut membuka acara Harbolnas ini. Untuk Harbolnas tahun ini, ia berharap adanya peningkatan transaksi hingga 50% dari capaian 2021.
Dalam sambutannya, menteri yang akrab disapa Zulhas ini mengatakan, Harbolnas sendiri mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
“Harbolnas 2018 hingga 2021 tren transksinya meningkat. 2021 transaksinya sebanyak Rp 18,1 triliun, meningkat 56% dari tahun sebelumnya,” katanya.
Tidak hanya itu, angka pembelian produk lokal juga turut mengalami peningkatan. Bahkan peningkatan dari tahun sebelumnya mencapai angka 40% dari 2020 ke 2021.
“Konsumsi produk lokal angkanya terus meningkat dari tahun-tahun sebelumnya Harbolnas mencatat konsumsi produk lokal 2021 Rp 8,5 triliun. UMKM senang ni, meningkat hampir 40% dari tahun sebelumnya,” terangnya.
Saat ditanya lebih dalam soal target tahun 2022 ini, Zulhas berharap, peningkatan angka belanja dari tahun 2021 bisa mencapai 50%, dengan kata lain peningkatannya bisa mencapai Rp 27 triliun transaksi. “Kalau bisa tahun depan naik 50%. Ya kalau 50%, bisa di Rp 27 triliun (transaksi),” ujarnya kepada wartawan.
Menurutnya, aktivitas belanja dalam negeri menjadi salah satu faktor terbesar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang telah mengalami peningkatan dari 5,4% ke 5,7% dari kuartal sebelumnya. Karena itulah, salah satu kuncinya dengan bersinergi antara pemerintah pusat, daerah, asosiasi, hingga para pengusaha. (es)
#Menuju Perusahaan Pers yang Sehat dan Profesional