MeutiaraNews.co – Kantor Imigrasi Kelas I Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) melakukan penundaan/penolakan penerbitan 154 paspor sejak Januari hingga Oktober 2024.

Penundaan atau penolakan diduga pemohon
terindikasi calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) non prosedural atau ilegal.

“Total penundaan penerbitan paspor sampai dengan Oktober 2024 sebanyak 154 permohonan. Itu terindikasi PMI non prosedural,” kata Kepala Seksi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam Kharisma Rukmana, Selasa (5/11/2024) dikutip dari AlurNews.com.

Diakuinya langkah ini sebagai upaya pencegahan. Sehingga perjalanan PMI ilegal melalui Kota Batam, Provinsi Kepri dapat berkurang.

Ia melanjutkan Imigrasi Batam terus berupaya memperketat dalam pembuatan paspor, sebagai pencegahan TPPO yang kian marak di luar negeri.

Kharisma menambahkan dalam sehari rata-rata permohonan paspor di Kantor Imigrasi Batan berkisar 280 orang.

“Rata-rata kalau di Kantor Imigrasi Batam mencapai 280 pemohon. Sementara untuk di unit layanan paspor memcapai 150 pemohon,” kata dia.

Sebelumnya, sepanjang Oktober ini, BP3MI Kepri sudah memfasilitasi 5 kali pemulangan WNI yang dideportasi dari Malaysia, pertama tanggal 3 Oktober sebanyak 30 orang, kemudian tanggal 10 Oktober sebanyak 88 orang, sebelumnya 30 orang, dan hari ini ada 32 orang.

“Bukan hanya di bulan Oktober saja, pemulangan WNI yang dideportasi dari Malaysia hampir terjadi setiap minggu sepanjang 2024 ini. Tercatat dari Januari hingga 9 Oktober BP3MI Kepri memfasilitasi kepulangan 2.036 PMI yang dideportasi dari Malaysia,” kata Petugas Help Desk BP3MI Kepri Indra Dwi Putra.

Menurut Indra, kemungkinan akan ada pemulangan WNI dari Malaysia lagi sampai akhir tahun ini, seiring dengan gencarnya Pemerintah Malaysia melakukan rekalibrasi, yakni kebijakan pemutihan untuk pekerja asing tanpa izin (PATI) yang tidak memiliki izin tinggal atau kerja di Malaysia.

Program rekalibrasi ini juga dikenal sebagai program pemulangan pendatang asing tanpa izin. (es)

#Menuju Perusahaan Pers yang Sehat dan Profesional

By IR

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *