Meutiaranews.co – Osteoporosis di usia muda bukanlah hal yang tidak mungkin terjadi, meskipun lebih sering dialami oleh lansia. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari riwayat keluarga hingga penggunaan obat-obatan tertentu. Untuk mencegah terjadinya osteoporosis dini, ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan.
Osteoporosis adalah kondisi ketika kepadatan tulang menurun, sehingga tulang menjadi rapuh, keropos, dan mudah patah. Kondisi ini umumnya terjadi secara bertahap dan tidak selalu diiringi dengan gejala. Osteoporosis pun seringkali baru diketahui ketika penderitanya mengalami cedera yang menyebabkan patah tulang.
Meskipun sering dianggap sebagai penyakit yang menyerang orang tua, osteoporosis juga dapat terjadi pada usia muda. Penting untuk memahami penyebab dan cara mencegah osteoporosis di usia muda agar dapat kesehatan tulang dapat terjaga sejak dini.
Penyebab Osteoporosis di Usia Muda
Osteoporosis pada dasarnya terjadi ketika tulang terlalu banyak kehilangan massa dan terjadi perubahan pada jaringannya. Hal ini bisa dipicu oleh beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena penyakit ini.
Berikut ini adalah beberapa faktor risiko osteoporosis di usia muda:
- Keturunan
Faktor risiko terjadinya osteoporosis di usia muda yang paling umum adalah faktor genetik atau keturunan. Penelitian menunjukkan bahwa seseorang yang memiliki anggota keluarga dengan osteoporosis lebih rentan mengalami kondisi ini di usia muda.
Meskipun begitu, faktor keturunan biasanya didukung juga oleh faktor lainnya yang dapat menyebabkan osteoporosis, termasuk pola hidup.
- Amenorea
Amenorea adalah kondisi ketika wanita tidak mengalami haid atau menstruasi dalam waktu yang lama. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko terjadinya osteoporosis di usia muda karena dapat membuat hormon estrogen menurun.
Hormon estrogen berperan penting dalam menjaga keseimbangan dan pembentukan tulang. Jadi, ketik produksi hormon ini menurun, risiko terjadinya osteoporosis di usia muda akan lebih tinggi.
- Asupan kalsium yang rendah
Orang yang mencukupi asupan kalsium berisiko mengalami osteoporosis dini. Kalsium adalah mineral penting untuk pertumbuhan tulang dan gigi yang bisa diperoleh dari susu, sayuran, atau salmon. Jika tubuh kekurangan mineral ini, kepadatan tulang dapat menurun dan mudah rapuh, sehingga rentan terhadap keretakan atau patah.
Selain untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi, kalsium juga berperan dalam pembekuan darah, kontraksi otot, dan kinerja sistem saraf.
- Penyakit celiac
Penyakit celiac adalah penyakit autoimun yang gejalanya muncul setelah mengonsumsi makanan yang mengandung gluten. Kondisi ini menyebabkan penurunan kepadatan tulang, sehingga kemungkinan terjadinya osteoporosis di usia muda dapat lebih tinggi.
Penyakit celiac dapat meningkatkan risiko osteoporosis dini karena penyakit ini dapat mengganggu fungsi bagian usus halus yang disebut vili dalam menyerap makanan. Akibatnya, penyerapan kalsium, vitamin D, dan nutrisi lain yang penting untuk kesehatan tulang terganggu.
- Anoreksia
Penderita anoreksia biasanya tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup, sehingga tidak dapat memenuhi nutrisi yang dibutuhkan oleh organ tubuh, termasuk tulang. Oleh karena itu, penderitanya pun lebih mungkin mengalami osteoporosis di usia muda.
Selain itu, risiko mengalami pengeroposan tulang di usia muda juga lebih tinggi karena penderita anoreksia juga cenderung memiliki kadar estrogen yang rendah.
- Mengonsumsi obat-obatan tertentu
Osteoporosis di usia muda juga bisa terjadi akibat mengonsumsi obat-obatan tertentu, terutama kortikosteroid. Pasalnya, penggunaan kortikosteroid dalam jangka waktu yang lama dapat mengganggu proses pembentukan tulang, sehingga lebih mungkin mengalami osteoporosis di usia muda.
Pencegahan Osteoporosis di Usia Muda
Mengingat adanya risiko osteoporosis di usia muda, sebaiknya penyakit ini jangan diabaikan dan lakukan langkah pencegahan dengan segera. Berikut ini adalah beberapa upaya pencegahan osteoporosis di usia muda yang dapat Anda lakukan:
Penuhi kebutuhan kalsium dari konsumsi makanan berkalsium, seperti susu dan produk olahannya, ikan sarden, tahu, biji-bijian, kacang-kacangan, dan sayuran hijau.
Cukupi asupan vitamin D dari berjemur atau konsumsi makanan kaya vitamin D, seperti ikan, telur, atau jamur shitake.
Cukupi asupan protein dari konsumsi telur, daging, atau kacang-kacangan.
Lakukan olahraga secara rutin, setidaknya 3–4 kali seminggu.
Selain itu, hindari kebiasaan buruk, seperti menghindari rokok dan membatasi konsumsi minuman beralkohol, serta perbanyak beraktivitas, dan menjaga berat badan ideal guna mencegah terjadinya osteoporosis di usia muda.
Penting untuk diingat, tetaplah waspada jika Anda termasuk orang yang memiliki risiko tinggi terkena osteoporosis. Anda bisa berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan kondisi kesehatan tulang dan mendapatkan saran yang tepat mengenai pencegahan dan perawatan osteoporosis sesuai kondisi kesehatan Anda. (es)
#Menuju Perusahaan Pers yang Sehat dan Profesional