Meutiaranews.co – Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengatakan, progres pembangunan jembatan yang menghubungkan Pulau Batam dan Bintan terus bergulir.
Pembangunan jembatan yang menghubungkan Pulau Batam dan Pulau Bintan (Babin) Kepulauan Riau (Kepri) direncanakan mulai konstruksi pada tahun 2022 ini.
“Babin masih terus melengkapi semua dokumen-dokumen untuk lelang,” kata Ansar Kamis (28/7/2022).
Ansar menambahkan, perkiraan waktu pengerjaan jembatan yang diperkirakan akan menjadi jembatan terpanjang di Indonesia itu akan dicek oleh dirinya ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
“Untuk waktunya saya cek ke kementerian PUPR terlebih dahulu,” ujarnya.
Ansar menerangkan saat ini semua proses dari rencana pengerjaan serta proses lainnya seperti lelang tengah dilakukan di Kementerian PUPR.
“Saat ini prosesnya di kementerian PUPR,” terangnya.
Proyek Jembatan Batam-Bintan diperkirakan akan membentang 14,75 km dengan anggaran Rp8,62 triliun.
Pembangunan Jembatan Batam Bintan masuk dalam Major Project RPJMN 2020-2024.
Proyek ini awalnya akan dibangun awal 2021 tapi mundur karena pandemi. Namun lokasinya sudah ditetapkan setidaknya sejak akhir 2019 lalu.
Lokasi kaki jembatan sudah ditetapkan antara lain, tapak pertama di Kawasan Kabil, kecamatan Nongsa, lokasinya masuk sebelum TPA Punggur ke arah sejumlah kawasan industri. Selain itu di Tanjungsauh inilah landing point atau tapak kedua penghubung jembatan akan dipancang.
Selain itu ada Di Pulau Buau, akan ada pancang-pancang untuk menyelaraskan elevasi menjelang jembatan sampai di Bintan.
Rute dari Batam menuju Tanjungsauh panjangnya sekitar 2,17 km. Sedangkan bagian kedua, jembatan akan menghubungkan Pulau Tanjungsauh menuju Pulau Buau dengan taksiran panjang mencapai 3,9 km.
Sementara itu, untuk menghubungkan Pulau Buau menuju Kabupaten Bintan akan dibangun pula jembatan bagian tiga dengan panjang mencapai 0,9 km. (es)
#Menuju Perusahaan Pers yang Sehat dan Profesional