Pengembangan Transportasi Sisi Laut
Selanjutnya dari sisi transportasi laut, BP Batam juga sedang mengembangkan Pelabuhan Batu Ampar yang difokuskan untuk meningkatkan kualitas layanan kepelabuhanan dan kuantitas daya tampung peti kemas dengan target hingga tahun 2025 sebesar 1,6 juta TEUs.
Perjanjian Awal antara BP Batam dengan PT. Persero Batam dan Perusahaan Pengelola Aset (PPA) tentang Kerjasama Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Peti Kemas di Pelabuhan Batu Ampar, dilakukan oleh Kepala BP Batam bersama dengan Direktur Utama PT. Persero Batam, Arkham S. Torik dan Direktur Utama PT. Perusahaan Pengelola Aset PPA Persero.
HoA Bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan kapasitas pelabuhan melalui penambahan alat bongkar muat di dermaga dan lapangan penumpukan, serta re-layout lapangan penumpukan. Pengembangan ini ditargetkan pada produktivitas bongkar muat mencapai 24 box per jam dan kapasitas pelabuhan meningkat dari 630 ribu TEUs/tahun menjadi 1,2 juta TEUs/tahun.
Rencana bisnis strategis dalam kerjasama investasi alat dan pengoperasian Pelabuhan Batu Ampar adalah dengan mengadakan suprastruktur 4 unit Quay Container Crane (QCC), 20 unit Head Truck, 10 unit Rubber Tyred Gantry Crane (RTGC), dan 2 unit Reach Stacker. Infrastruktur yang akan dibangun adalah Container Yard, Gedung Kantor, Gate Terminal dan fasilitas pendukung lainnya. Nilai investasi dalam kerjasama ini sebesar Rp. 680 Miliar dengan waktu pengadaan 12 – 16 bulan.
Sementara itu, Menteri Koordinator Perekonomian RI, Airlangga Hartarto memberikan apresiasi atas seluruh rangkaian kegiatan yang terlaksana pada hari. Dirinya berharap, investasi di Batam akan semakin meningkat, dan impian Batam sebagai Hub Logistik dapat segera terwujud.
“Saya berharap investasi di Batam akan meningkat dan juga Batam sebagai Hub Logistik dapat dilaksanakan sehingga dapat mendorong perusahaan-perusahaan elektronik yang sudah ada dapat tersambung dengan supply chain di Korea dan China.” Katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa total investasi dari seluruh rangkain kegiatan ini adalah sebesar Rp. 11 Triliun dengan menyerap tenaga kerja lebih kurang 3.000 orang.
“Hari ini saya didampingi oleh Kepala BP Batam, Muhammad Rudi melaksanakan 3 kegiatan sekaligus yaitu Seremonial Serah Terima Operasional dan Peletakkan Batu Pertama Pengembangan Bandara Internasional Hang Nadim; Perjanjian Awal Pengembangan Pelabuhan Batu Ampar; Penandatanganan Prasasti dan Peletakkan Batu Pertama PT. Blue Steel Industries. Investasi pada kegiatan tersebut mencapai 11 triliun rupiah.” Katanya sumringah.
Menurutnya hari ini menjadi bagian dari sejarah Batam, karena menjadi bagian dari perbaikan logistik dan juga perkembangan transportasi laut dan udara melalui Pelabuhan dan Bandara.
Investasi Baru di Batam
Kepala BP Batam, Muhammad Rudi juga bersyukur, PT. Blue Steel Industries telah mananamkan modalnya di kota Batam, dengan total investasi Rp. 3,5 triliun dalam 2 tahapan.
Hal ini ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Dirut PT. Blue Steel Industries Benny Lau yang dilakukan secara bersama-sama dengan Menko Perekonomian dan Kepala BP Batam.
PT. Blue Steel Industries nantinya berada di Kawasan Industri Taiwan Kabil seluas 50 Ha, telah memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun dengan total produksi lebih dari satu juta ton produk baja ringan, membentuk inovasi bata dan baja ringan yang ramah lingkungan. (ib)
#Menuju Perusahaan Pers yang Sehat dan Profesional