Meutiaranews.co – Anggota DPRD Kepulauan Riau 2 periode, Sirajudin Nur mengisi kelas politik yang ditaja Politician Academy di Hotel Davienna Batam, Minggu (2/10/2022).
Dalam materinya, Sirajudin memaparkan akan pentingnya pemahaman bagaimana keputusan politik diambil kepada ratusan pemuda yang antusias mengikuti kelas politik.
Sirajudin menjelaskan, seluruh kebijakan pemerintah baik pusat maupun daerah, merupakan produk politik yang telah melewati proses politik di lembaga DPR/DPRD. Karena itu kompetensi dan kapasitas anggota DPR atau DPRD akan menentukan kualitas suatu produk kebijakan pemerintah.
“Setiap keputusan pemerintah itu pasti melewati forum-forum rapat dan pembahasan di legislatif, kemudian disepakati bersama. Bagaimana kualitas output kebijakannya tergantung kualitas orang orang yang terlibat di dalamnya (anggota DPR/DPRD). Maka dalam pilihan politik hindari kompromi untuk memilih calon yang tidak berkualitas,” ujarnya.
Sirajudin menuturkan, seorang politisi akan selalu dihadapkan pada 4 keadaan, yakni benar-salah, menang-kalah dalam pengambilan suatu keputusan.
Bagi seorang politisi, keadaan paling ideal yang dikehendaki adalah jika berada adalah situasi benar dan menang. Bisa dikatakan inilah puncak prestasi politisi dalam dunia politik. Semisal, yang diperjuangkan adalah benar dan juga menang secara dukungan politik mayoritas.
Namun pada praktiknya juga bisa melihat seorang politisi atau faksi-faksi dalam politik yang memegang prinsip, biarpun salah yang penting menang. Karena memahami bahwa kekuasaan harus tetap dipertahankan walaupun keputusan yang diambil nyata-nyata salah.
Empat hal ini pula lah yang membedakan politisi dengan aktivis yang hanya memandang kebijakan dari sudut pandang benar dan salah. Dalam lembaga politik, benar saja tidak cukup, ia juga harus mampu menggalang dukungan mayoritas untuk memperjuangkan keyakinannya. Karena dalam pengambilan keputusan politik, berlaku asas suara terbanyak. Kita bisa benar, tapi belum tentu menang dalam pengambilan keputusan.
“Maka di sinilah dibutuhkan kompetensi, kecakapan dan integritas dari para pelaku politik agar dalam mengambil keputusan tidak berada dalam situasi salah dan menang, atau benar tapi kalah,” kata Sirajudin.
“Politisi harus memiliki kemampuan intelejensia yang baik dan komunikasi politik yang mumpuni untuk bisa memperjuangkan kebenaran dan aspirasi rakyat,” bebernya.
Politisi PKB pun meminta kaum milenial mempelajari ilmu politik dengan sungguh-sungguh, dan terlibat secara aktif maupun pasif dalam dunia politik. Karena kaum milenial menjadi pemilih terbesar di Pemilu 2024 yakni 54% dari total pemilih di Indonesia.
Dengan mempelajari politik dan memahami bagaimana politik bekerja, kaum milenial bisa lebih siap dalam berpartisipasi dalam Pemilu.
“Saya sarankan, mulai hari ini pelajari ilmu politik, filsafat politik, ilmu logika berfikir, agar mudah memahami dunia politik. Dan jadilah bagian dari suksesi politik,” pintanya. (es)
#Menuju Perusahaan Pers yang Sehat dan Profesional