Meutiaranews.co – Kebakaran yang melanda sebuah kapal kargo pengangkut ribuan mobil Volkswagen Grup di lepas pantai pulau Azores, Portugal telah menurun insentitasnya. Pengamat Ekonom Amerika Serikat, Patrick Anderson memperkirakan kerugian awal ditaksir mencapai US$ 282 juta atau sekitar Rp4 triliunan.

Kapal Felicity Ace terbakar pada Rabu (16/2) pekan lalu. Intensitas api mulai berkurang setelah enam hari kobaran api pertama ditemukan, mungkin karena hanya sedikit yang tersisa untuk terbakar, kata seorang pejabat pelabuhan seperti dilaporkan Autonews, Selasa (22/2/2022).

Dilaporkan sebanyak 3.965 kendaraan berada di atas kapal. Sekitar 1.100 Porsche dan 189 Bentley ada di dalamnya, kata juru bicara merek mobil. Audi, merek Volkswagen lainnya, mengkonfirmasi beberapa kendaraannya juga ada di kapal tetapi tidak menyebutkan berapa banyak.

Seorang juru bicara untuk operasi Lamborghini A.S. menolak berkomentar tentang jumlah mobil yang dimiliki perusahaan atau model mana yang terpengaruh, tetapi mengatakan bahwa mereka sedang berhubungan dengan perusahaan pelayaran untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang insiden tersebut.

Ukuran kapal kargo Felicity Ace kira-kira seukuran tiga lapangan sepak bola. Dia bisa menampung hingga 4.000 unit mobil.

Ekonom AS Patrick Anderson mengatakan kepada Autonews bahwa dia memperkirakan kerugian awal sekitar $282 juta, tidak memperhitungkan kerugian hilir di dealer.

“Melihat seluruh kargo, dengan asumsi bahwa tiga perempat dari kendaraan adalah kerugian total, dan rata-rata nilai grosir pada jumlah yang lebih rendah (terhitung untuk VW ditambah beberapa Bentley dan banyak Audi), menunjukkan ini melibatkan sekitar $376.675.000 kargo senilai. Mungkin tiga perempat dari itu, atau $282.506.250 adalah kerugian total, jika kapal itu memang masih terbakar sampai sekarang, “kata Anderson.

Joao Mendes Cabecas, kapten pelabuhan terdekat di Pulau Azorean mengatakan, api telah mereda dalam beberapa jam terakhir. Ia mengatakan kemungkinan masih ada sedikit bahan mudah terbakar yang tersisa.

Cabecas mengatakan kepada Reuters selama akhir pekan baterai lithium ion di EV “menjaga api tetap hidup,” menambahkan bahwa peralatan khusus diperlukan untuk memadamkannya. Tidak jelas apakah baterai memicu kebakaran.

Dia juga mengatakan api menyebar lebih dekat ke tangki bahan bakar kapal. “Kekhawatiran kami adalah polusi karena kapal memiliki bahan bakar dalam jumlah besar di kapal dan baterai mobil, tetapi sejauh ini tidak ada,” kata Cabeças.

Cabecas menambahkan saat intensitas api surut, tim pemadam kebakaran dan teknisi mungkin dapat menaiki kapal untuk bersiap menariknya ke Eropa atau Bahama. (dtk)

#Menuju Perusahaan Pers yang Sehat dan Profesional

By Dika