MeutiaraNews.co – Vasektomi jadi salah satu pilihan kontrasepsi yang bisa digunakan. Vasektomi bahkan jadi pilihan bagi pasangan yang tak mau melulu membebankan kontrasepsi pada perempuan.
Selama ini, kontrasepsi lebih populer diterapkan pada perempuan. Sebut saja pil atau suntik KB, spiral, hingga IUD.
Selain itu, ada juga alat kontrasepsi yang lebih populer, yakni kondom. Namun, masih banyak yang menganggap penggunaan kondom kurang akurat dan merepotkan.
Vasektomi jadi jawaban bagi pasangan yang menginginkan alat kontrasepsi pada pria.
Apa itu vasektomi?
Sesuai dengan namanya, vasektomi merupakan salah satu bentuk pengendali kelahiran pada pria. Vasektomi dilakukan dengan cara memotong pasokan sperma ke air mani.
Namanya sendiri diambil dari saluran di skrotum yang tersumbat selama prosedur, yakni vas deferens.
Menukil laman Planned Parenthood, vasektomi bisa juga disebut sebagai steril pada pria. Penerapannya membutuhkan prosedur bedah.
Vasektomi juga merupakan prosedur pencegah kehamilan permanen. Untuk itu, penerapannya perlu dipertimbangkan matang-matang.
Saluran kecil di skrotum yang membawa sperma dipotong atau diblokir. Akibatnya, sperma tidak bisa keluar saat melakukan hubungan intim untuk menuju rahim wanita. Prosedurnya cepat dan sangat akurat dalam mencegah kehamilan.
Pria yang hendak menjalankan vasektomi harus memiliki keyakinan 100 persen tidak ingin memiliki atau menambah keturunan. Pasalnya, prosedur ini bersifat permanen.
Bagaimana cara melakukannya?
Vasektomi merupakan prosedur yang dilakukan seumur hidup dan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan, dalam hal ini dokter. Ada dua jenis metode yang bisa dilakukan. Berikut di antaranya.
- Metode sayatan
Metode sayatan adalah prosedur bedah biasa yang dilakukan sangat cepat. Pemulihannya pun tergolong cepat. - Metode tanpa sayatan
Metode ini menurunkan risiko infeksi dan komplikasi lainnya. Umumnya, hanya memerlukan waktu sebentar untuk sembuh dan bisa beraktivitas seperti sebelumnya.
Kenapa harus vasektomi?
Mengutip laman Mayo Clinic, vasektomi merupakan pilihan kontrasepsi yang aman dan efektif bagi pria. Utamanya, bagi pasangan yang tidak ingin memiliki atau menambah momongan.
Lagi pula, tidak semua kontrasepsi harus dilakukan perempuan, pria pun bisa melakukannya.
Vasektomi juga jadi sarana pencegah kehamilan yang 100 persen efektif. Risiko komplikasi atau efek sampingnya juga rendah.
Selain itu, vasektomi juga jadi kontrasepsi paling tidak merepotkan. Anda tidak perlu membongkar pasang kontrasepsi setiap kali hendak berhubungan seksual.
Apa saja risiko vasektomi?
Tidak ada risiko yang benar-benar berbahaya. Kekhawatiran yang mungkin terjadi hanya sekitar keinginan yang mungkin berubah di masa depan.
Bisa jadi, tiga atau lima tahun setelah vasektomi, Anda tiba-tiba ingin punya anak. Dengan vasektomi, hal ini tentu tidak bisa dilakukan.
Vasektomi memang bisa dibatalkan, tapi tidak menjamin Anda bisa memiliki anak. Pasalnya, operasi pembatalan lebih rumit, mahal, dan tidak efektif di beberapa kasus.
Selain itu, tidak semua pria bisa melakukan vasektomi. Mereka yang memiliki nyeri testis kronis atau penyakit testis tak disarankan menjalani prosedur vasektomi.
Anda juga tak perlu khawatir soal gairah seksual dengan vasektomi. Prosedur ini tak akan memengaruhi kenikmatan aktivitas seksual dengan pasangan.
Anda tetap bisa menunjukkan performa terbaik di ranjang saat bercinta dengan pasangan. (es)
#Menuju Perusahaan Pers yang Sehat dan Profesional