Meutiaranews.co – Berat badan ideal bukanlah jaminan mutlak kesehatan, karena meskipun obesitas meningkatkan risiko penyakit, orang dengan berat badan normal juga dapat terkena penyakit serius seperti jantung, stroke, dan diabetes.
Meskipun kalkulator BMI (indeks massa tubuh) umum digunakan untuk menentukan berat badan ideal, perlu diingat bahwa IMT tidak mencerminkan jumlah dan distribusi lemak dalam tubuh secara akurat. Sebagai contoh, seorang binaragawan dapat memiliki IMT tinggi, namun kadar lemak tubuh rendah.
Istilah “skinny fat” atau “thin outside, fat inside” (TOFI) menggambarkan kondisi di mana seseorang tampak kurus tetapi memiliki persentase lemak tubuh yang berlebihan. Sebaliknya, seseorang dengan berat badan berlebih mungkin memiliki komposisi lemak tubuh yang normal, yang dianggap lebih sehat.
Penting untuk memahami perbedaan antara lemak subkutan dan viseral. Lemak viseral, terutama yang terdapat di rongga perut, dapat meningkatkan risiko penyakit serius seperti penyakit jantung, diabetes, dan kanker.
Berat badan ideal yang sehat mencakup IMT normal dan persentase lemak tubuh yang sesuai. Kriteria persentase lemak tubuh yang ideal bervariasi berdasarkan usia dan jenis kelamin.
Untuk mencapai berat badan ideal dan menjaga komposisi lemak tubuh, disarankan untuk berolahraga secara teratur, mengonsumsi makanan sehat dan bergizi, serta mengendalikan asupan lemak trans dan makanan tinggi kolesterol. Pemeriksaan ketebalan jaringan lemak dan konsultasi dengan dokter gizi dapat membantu menentukan pola makan yang sesuai.
Terakhir, periksakan kondisi kesehatan secara rutin ke dokter dan berkonsultasilah dengan dokter gizi untuk memastikan bahwa berat badan Anda ideal dan menjaga keseimbangan lemak tubuh. Yuk, mulai terapkan pola hidup sehat dari sekarang! (es)
#Menuju Perusahaan Pers yang Sehat dan Profesional