Meutiaranews.co – Serangan Rusia terhadap Ukraina nyaris sepekan terakhir memicu kenaikan harga minyak dunia. Harga minyak mentah berjangka Brent naik 5,3 persen tembus ke level US$103,22 per barel pada perdagangan Selasa (1/3/2022).

Harga minyak tersebut mendekati level tertinggi pertama kalinya sejak 2014 silam. Sementara, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) naik 3,4 persen menjadi US$98,96 per barel setelah menyentuh puncak tertingginya di US$100,54 per barel

Di sisi lain, pasar saham Frankfurt dan Paris turun sekitar 3 persen. Sementara, bursa saham London turun 1,4 persen.

“Saham Eropa sekali lagi menuju lebih rendah dengan berita utama Rusia-Ukraina sebagai sentimen negatif,” ujar analis City Index Fiona Cincotta seperti dikutip dari AFP, Selasa (1/3).

Ia menambahkan penurunan saham juga disebabkan oleh harga komoditas yang melambung.

Indeks saham utama Eropa juga jatuh setelah beberapa negara di dunia memberlakukan sanksi baru terhadap Rusia.

Beragam sanksi ekonomi itu juga membuat rubel jatuh ke rekor terendah, memukul pasar saham Rusia dan memaksa bank sentralnya menaikkan suku bunga lebih dari dua kali lipat menjadi 20 persen.

Sebelumnya, sejumlah negara di dunia seperti Amerika Serikat (AS), Jerman, Inggris, Kanada, Australia, Jepang, hingga Uni Eropa memberlakukan sanksi terhadap Rusia.

AS bahkan akan memblokir aset bernilai miliaran dolar di dua bank Rusia. Tidak hanya itu, aset pejabat elite negara komunis tersebut pun akan ditangguhkan.

Jerman juga menghukum Rusia dengan menghentikan sertifikasi pipa Nord Stream, jalur pipa gas alam yang menghubungkan Lubmin di Jerman menuju St. Petersburg di Rusia.

Sementara, Inggris akan membekukan aset 5 bank besar dan 3 konglomerat Rusia, yakni Gennady Timchenko, Boris Rotenberg dan Igor Rotenberg.

Tak ketinggalan, Uni Eropa melemahkan ekonomi Rusia dengan memblokir akses pasar keuangan dan teknologi yang ada di benua biru tersebut. Mereka juga akan membekukan akses perbankan Rusia di Eropa.

Jepang juga akan menjatuhkan sanksi berupa pembatasan transaksi antar kedua negara. Tak hanya itu, Negeri Sakura juga akan menjatuhkan sanksi terhadap organisasi dan individu asal Belarusia yang membantu Rusia dalam invasi tersebut.

Terbaru, Swiss membekukan aset milik Presiden Rusia Vladimir Putin, Perdana Menteri Mikhail Mishustin dan Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov. Selain itu, negara pegunungan itu juga akan menutup wilayah udara untuk penerbangan dari Rusia dan memberlakukan larangan masuk bagi sejumlah individu yang dekat dengan Putin. (oke)

#Menuju Perusahaan Pers yang Sehat dan Profesional

By Dika

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *