Meutiaranews.co – Jelang pemilihan dalam Muktamar NU ke-34 kubu dua kandidat Calon Ketum PBNU periode 2021-2026, Said Aqil Siradj dan Yahya Cholil Staquf saling mengklaim meraih dukungan.
Diperkirakan sebanyak 28 PWNU dan 447 PCNU menghadiri silaturahmi bersama Yahya jelang pelaksanaan Muktamar. Pada pertemuan itu, mereka melaksanakan ikrar mendukung Yahya memimpin PBNU.
Mereka diklaim yang mendukung Yahya di antaranya berasal dari dari PWNU Lampung, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Aceh, Kepulauan Riau, Bengkulu, NTT, NTB, Maluku, dan Gorontalo
Setidaknya ada tiga poin ikrar yang dibacakan dalam agenda tersebut. Pertama, mendukung penyelenggaraan Muktamar ke-34 NU di Lampung berjalan secara damai sejuk dan bermartabat. Kedua, mendukung penyelenggaraan muktamar sesuai dengan protokol kesehatan.
“Ketiga, mendukung KH Yahya Cholil Staquf menjadi Ketua Umum PBNU masa khidmat 2021-2026,” demikian ikrar yang dibacakan peserta dalam keterangan resminya yang dikutip Kamis (23/12).
Terpisah, Sekretaris Tim Kerja Said Aqil Siraj, Amin Nasution mengklaim Said mendapatkan dukungan dari 21 PWNU dan 399 PCNU. Jumlah itu, kata dia, sudah diverifikasi oleh tim dari Said Aqil.
Ia optimistis Said akan kembali menduduki kursi Ketum PBNU dalam Muktamar kali ini.
“Insyaallah dengan izin Allah SWT Pada akhirnya akan Menang dalam Muktamar 34 NU di Lampung ini,” kata Amin dalam keterangannya kepada wartawan yang dikutip, Kamis (23/12).
Amin lantas membantah bila PWNU dan PCNU banyak yang mendukung Yahya. Ia mempertanyakan bagaimana mereka memastikan terdapat ratusan pengurus daerah yang telah mendukungnya tersebut.
“Soal kabar Jumlah PWNU-PCNU yang mendukung Gus Yahya itu tidak benar alias ngawur, ngitungnya bagaimana itu,” kata Amin.
Diketahui, Tata Tertib Muktamar ke-34 NU mengesahkan mekanisme pemilihan Ketua Umum PBNU tetap mengutamakan musyawarah secara mufakat.
Meski demikian, bila tidak musyawarah mufakat tak bisa dilakukan, maka pemilihan Ketum PBNU dilakukan dengan pemungutan suara.
#Menuju Perusahaan Pers yang Sehat dan Profesional