Meutiaranews.co – Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak belum ditemukan di Provinsi Kepulauan Riau. Namun langkah pencegahan terus dilakukan, dan Pemprov Kepri tetap lakukan pemeriksaan ketat untuk hewan ternak.

“Sejauh ini belum ada laporan temuan (PMK), tetapi untuk pengiriman dari luar Kepri tetap harus dikarantina 14 hari dan harus tetap di Polymerase Chain Reaction (PCR) dan sampai di pelabuhan setempat mengikuti aturan yang ada,” ujar Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kepri Rika Azmi di Batam Kepulauan Riau, Senin (6/6/2022) dikutip dari Antaranews.com.

Sedangkan untuk pasokan hewan ternak sapi di beberapa daerah di Kepri yang masih kekurangan, Rika menyebutkan bahwa masih tetap mengirim dari daerah surplus seperti Natuna, Anambas dan Bintan.

“Dari Anambas sudah ada yang masuk ke kota Tanjungpinang melalui kapal laut, dari Natuna juga akan ada pengiriman ke kota Tanjungpinang sebanyak lebih kurang 127 ekor,” katanya.

Sedangkan untuk kekurangannya, Pemprov Kepri sudah bisa mengambil hewan ternak sapi dari Lampung Tengah.

“Yang dari Lampung Tengah itu melalui keberangkatan langsung menggunakan kapal, tidak melalui Kuala Tungkal, Jambi, karena di sana masih zona merah,” ucapnya.

Diberitakan, untuk memenuhi kebutuhan hewan ternak sapi di beberapa wilayah Kepri, Pemprov Kepri akan dipasok melalui daerah yang masih surplus seperti Natuna, Anambas dan Bintan.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kepri Rika Azmi daerah yang memiliki jumlah sapi berlebih diminta untuk mendistribusikan ke kabupaten kota yang kekurangan, agar kebutuhan tercukupi. (es)

#Menuju Perusahaan Pers yang Sehat dan Profesional

By IR

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *