Meutiaranews.co – Pemprov Kepri saat ini tengah melakukan pembangunan 77 Base Transceiver Station (BTS). Pembangunan BTS ini bertujuan untuk menghapus blankspot atau nirsinyal.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kepri, Hasan mengatakan, pihaknya memiliki peran yang sangat vital di era digital ini.
“Karena kami bertanggung jawab untuk menyediakan infrastruktur jaringan seperti BTS hingga ke pelosok,” ujarnya, Rabu (22/9/2022).
Disebutkan, BTS adalah suatu bentuk infrastruktur telekomunikasi yang memfasilitasi komunikasi nirkabel antara perangkat komunikasi dan jaringan operator.
Ia menyebut upaya pembangunan sebanyak 77 BTS tersebut dilakukan untuk mempersiapkan masyarakat Kepri lebih melek teknologi di masa transisi dari era analog menuju era digital, sehingga pelayanan informasi terhadap masyarakat jadi makin mudah, cepat, singkat, terkini, terukur dan terstruktur.
“Jika jaringan internet mudah dijangkau dan bebas dari blankspot area, maka muara akhirnya adalah kecerdasan dan kesejahteraan bagi seluruh warga Kepri,” ujarnya.
Hasan menjelaskan di era kepemimpinan Gubernur Kepri Ansar Ahmad, pihaknya mengajukan pembangunan 111 BTS ke pemerintah pusat, namun yang disetujui hanya 77 BTS untuk dibangun di seluruh wilayah Kepri.
“Harapannya hingga akhir tahun ini, masyarakat Kepri bisa lebih mudah dalam mengakses jaringan internet,” ucap Hasan.
Hasan menjelaskan Pemprov Kepri bekerja sama dengan pemerintah pusat dan pihak swasta dalam mengejar target membangun jaringan telekomunikasi berbasis layanan broadband 4G tahun 2021-2022 di beberapa titik blankspot yang masih ada di daerahnya.
Dari 77 titik BTS yang akan dibangun tersebut, masing-masing terdiri dari 35 BTS jaringan 4G dengan transmitter VSAT yang akan dibangun oleh pihak BAKTI Kementerian Kominfo di Kepri. Ini difokuskan untuk daerah-daerah terpencil seperti 17 titik di Natuna, 5 titik di Bintan, 1 titik di Karimun dan 12 titik di Kepulauan Anambas.
Sedangkan sebanyak 42 titik BTS lainnya jaringan 4G dengan metode terrestrial yang akan dibangun oleh pihak operator swasta berupa tower terrestrial atau jalur komunikasi darat dengan pembangunan tower setinggi sekitar 72 meter. 42 titik ini akan disebar masing-masing 1 titik di Karimun, 1 titik di Batam, 28 titik di Lingga, 1 titik di Bintan dan 11 titik di Natuna.
Hasan juga menyampaikan saat ini ketersediaan internet tidak lagi sebagai kebutuhan sekunder, tapi sudah jadi kebutuhan primer masyarakat. Pemerintah harus tanggap dan wajib bertanggung jawab atas apa yang menjadi kebutuhan masyarakat tersebut.
“Hampir seluruh kegiatan perekonomian butuh internet, proses belajar-mengajar juga demikian. Kita berharap dengan dibangunnya 77 titik BTS ini, ke depan tak ada lagi area blankspot di Kepri,” katanya.
Lanjutnya menyampaikan untuk progres pembangunan BTS di Kepri yang dilaksanakan melalui BAKTI Kementerian Kominfo di 35 titik, dengan rincian di Natuna banyak 17 BTS dengan progres sudah 100 persen, di Kepulauan Anambas sebanyak 12 BTS sudah 55 persen, Bintan 5 BTS sudah 40 persen dan di Karimun 1 BTS sudah 30 persen.
Selanjutnya sebanyak 42 BTS yang dibangun melalui mitra penyedia seluler atau pihak swasta, dengan rincian di Lingga sebanyak 28 BTS dengan progres sudah mencapai 50 persen, di Bintan 1 BTS sudah 70 persen, Batam 1 BTS sudah 30 persen, Karimun 1 BTS sudah 100 persen, Natuna 11 BTS sudah 65 persen.
“Secara keseluruhan pembangunan BTS di Kepri akan rampung akhir tahun 2022. Khusus untuk beberapa BTS yang telah rampung 100 persen, jaringannya segera ditingkatkan menjadi 4G,” kata Hasan. (es)
#Menuju Perusahaan Pers yang Sehat dan Profesional