MeutiaraNews.co – Aksi penyelundupan melalui Pelabuhan Rakyat Tanjung Riau, Sekupang, Batam, semakin marak dalam beberapa waktu terakhir. Diduga, kegiatan ini diotaki oleh seorang pengusaha berinisial A asal Karimun, yang berupaya menghindari pajak pabean saat mengirim barang keluar dari Batam.
Menurut informasi yang berhasil dihimpun, penyelundupan dilakukan oleh jaringan kaki tangan A pada pagi, siang, dan sore hari. Kegiatan ini tampak berjalan tanpa pengawasan ketat dari instansi terkait maupun aparat keamanan setempat.
Seorang sumber di lokasi mengungkapkan bahwa barang-barang yang dikirim oleh A ini awalnya dikirim ke Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau. Setelah tiba di sana, sebagian besar barang-barang tersebut kembali didistribusikan ke wilayah lain di Sumatera melalui jalur laut.
“Barang yang dikirim A meliputi peralatan pecah belah, elektronik, produk tembakau tanpa cukai, dan berbagai barang lainnya. Biasanya, pengiriman dilakukan pada siang hari tanpa memperhatikan sekitarnya,” ungkap sumber yang meminta namanya dirahasiakan.
Sumber lainnya menambahkan bahwa penyelundupan barang kena pajak ini dilakukan melalui Pelabuhan Rakyat untuk menghindari pajak yang ditetapkan oleh Kementerian Keuangan melalui Kantor Bea Cukai.
“Aksi penyelundupan oleh A ini seolah tak tersentuh oleh aparat berwenang. Kelompok ini bahkan diduga mendapat perlindungan dari seorang berinisial Lin yang memiliki pengaruh kuat di kalangan penegak hukum,” lanjut sumber tersebut.
Lebih lanjut, sumber tersebut menyebut bahwa aktivitas ini telah berlangsung sekitar 7 hingga 8 bulan terakhir, dan dilakukan secara terang-terangan tanpa adanya tindakan tegas dari instansi terkait.
“Diduga kuat kelompok ini mendapat perlindungan, sebab aksi mereka dilakukan terbuka tanpa rasa takut saat memuat barang selundupan ke kapal kayu untuk dikirim keluar Kepulauan Riau,” tambahnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak keamanan yang berwenang belum memberikan keterangan terkait aktivitas penyelundupan di Pelabuhan Rakyat Tanjung Riau, Sekupang. Pihak media juga masih berupaya mendapatkan konfirmasi dari instansi terkait serta pihak-pihak yang diduga terlibat dalam aktivitas tersebut.
#Menuju Perusahaan Pers yang Sehat dan Profesional