Ilustrasi hacker (istimewa)

Meutiaranews.co – Pelaku peretasan Pusat Data Nasional (PDN) meminta tebusan sebesar USD 8 juta atau sekitar Rp 131 miliar dengan kurs Rp 16.399 kepada pemerintah Indonesia. Peretas menyatakan uang tersebut sebagai syarat pengembalian 210 data yang mereka pegang.

“Memang di web itu kami ada jalan ke sana. Biar kami ikuti mereka minta tebusan ada USD 8 juta,” kata Direktur Network dan IT Solution Telkom Sigma, Herlan Wijanarko di lansir dari Tempo.co, Senin (24/6/2023).

Wakil Menteri Komunikasi, Nezar Patria, mengatakan kemungkinan besar pelaku berasal dari luar negeri. Namun, Nezar belum memastikan apakah pemerintah akan memenuhi permintaan pembayaran tebusan tersebut.

“Belum. Kami lagi konsentrasi untuk mengisolasi data-data yang terdapat,” ujarnya.

Nezar juga menyebut bahwa belum ada ancaman soal penghapusan data. “Ini cuma sejumlah data di-enkripsi. Jadi, kami enggak bisa masuk ke sana,” tambahnya.

Pemerintah menargetkan penyelesaian dan pemulihan PDN dapat dilakukan secepatnya. “Jadi, ini yang diserang adalah kepentingan nasional kita. Jadi, tolong bantuannya,” ujar Nezar. Ia berharap insiden ini tidak menular ke situs web lainnya.

Serangan terhadap PDN ini berupa ransomware LockBit 3.0, varian yang serupa dengan yang menyerang data pelanggan Bank Syariah Indonesia (BSI) pada Mei tahun lalu. Ransomware merupakan jenis malware yang mengenkripsi data dan meminta tebusan untuk dekripsi.

Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Hensa Siburian, mengatakan pihaknya akan melakukan koordinasi untuk mengamankan data yang diserang. “Saat ini BSSN, Kominfo, Cybercrime Polri, dan Telkom Sigma masih terus berproses mengupayakan investigasi secara menyeluruh pada bukti-bukti forensik yang didapat,” katanya.

Gangguan di PDN yang dikelola Kementerian Komunikasi ini terjadi sejak 20 Juni lalu, menyebabkan layanan digital Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia tidak berfungsi.

#Menuju Perusahaan Pers yang Sehat dan Profesional

By Dika

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *