Meutiaranews.co – Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Kepri Adidoyo Prakoso menyebutkan pertumbuhan ekonomi di provinsi itu pada tahun 2023 diperkirakan sebesar 3,9 persen hingga 4,7 persen secara tahunan (yoy).

BI Kepri optimistis pertumbuhan ekonomi Kepri akan berlanjut pada tahun 2023 meski dihadapkan pada risiko perlambatan perekonomian global sebagai dampak dari berlanjutnya perang Rusia-Ukraina dan Kebijakan Nol Kasus COVID-19 di China yang memicu gangguan rantai pasok global.

“Selain menekan pertumbuhan ekonomi global, gangguan rantai pasok juga telah memicu kenaikan inflasi global yang direspons dengan kenaikan suku bunga kebijakan bank sentral di berbagai negara, sehingga berpotensi memperpanjang masa pemulihan ekonomi,” kata Adidoyo.

Ia menjelaskan tekanan inflasi pada tahun 2023 diperkirakan masih tinggi, meskipun lebih rendah dibandingkan tahun 2022. Hal tersebut didorong oleh masih tingginya risiko geopolitik dan ketidakpastian di pasar keuangan global.

Adapun penguatan sinergi dan kolaborasi pengendalian inflasi di antaranya melanjutkan dan memperkuat pelaksanaan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), peningkatan produksi dengan mengoptimalkan urban farming, mendorong peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), menjaga keberlangsungan pasokan pangan dengan penguatan kerjasama antar daerah, dan penguatan sinergitas antar-instansi dalam TPID.

“Peningkatan produksi pangan di Kepri dapat dilakukan dengan mengoptimalkan urban farming, penggunaan teknik budi daya yang lebih baik seperti Program Lipat Ganda (Proliga), digital farming maupun integrated farming untuk mencapai hasil produksi yang optimal dengan biaya yang lebih efisien,” kata dia.

Menurut Adidoyo, sinergitas untuk mengendalikan inflasi juga diperlukan dalam mengimplementasikan strategi 4K yaitu Keterjangkauan harga, Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi, dan Komunikasi efektif.

“Pada tahun 2023, sinergi yang kuat dari semua pihak terutama TPID dalam menyukseskan GNPIP dan mengimplementasikan 4K tersebut tentunya akan menjadi kunci untuk dapat membawa inflasi pada rentang sasaran 3 + 1 persen,” katanya. (es)

#Menuju Perusahaan Pers yang Sehat dan Profesional

By Dika

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *