Meutiaranews.co – Rencana pembatasan BBM subsidi akan segera diberlakukan tahun ini. Jika pembelian Pertalite dibatasi berdasarkan cc kendaraan, sejumlah mobil terancam tidak bisa lagi membeli BBM RON 90 dari Pertamina.

Pembelian BBM subsidi akan dibatasi mulai 17 Agustus, seperti yang disebutkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. Namun, Luhut belum menjelaskan secara rinci mekanisme pembatasan tersebut, apakah akan dilakukan berdasarkan kapasitas kendaraan atau metode lainnya.

Menteri ESDM Arifin Tasrif menyatakan pada Maret 2024 bahwa pemerintah sedang melakukan revisi terhadap Peraturan Presiden (Perpres) No. 191 tahun 2014. Revisi tersebut akan mengatur siapa saja yang boleh membeli Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP), termasuk Pertalite.

“Nanti akan ada kategori kendaraan yang kelas mana yang boleh pakai solar, yang boleh Pertalite. Umumnya yang dikasih untuk yang solar itu kendaraan yang angkut bahan pangan, bahan pokok, angkutan umum, supaya nggak menambah beban masyarakat yang memerlukan,” ujar Arifin.

Rencana pembatasan BBM RON 90 dari Pertamina ini sudah dibahas sejak tahun lalu. Anggota Komite BPH Migas, Abdul Halim, menjelaskan beberapa skenario yang diusulkan untuk penggunaan Pertalite. Untuk mobil, ada dua usulan utama: pertama, melarang semua kendaraan berpelat hitam mengonsumsi Pertalite; kedua, hanya mobil di bawah 1.400 cc yang boleh menggunakan Pertalite.

Untuk motor, hanya kapasitas di bawah 150 cc yang nantinya masih boleh mengonsumsi Pertalite. Saat ini, Pertamina sudah melakukan uji coba pembatasan Pertalite bagi yang belum mendaftar di Program Subsidi Tepat MyPertamina. Bagi yang belum mendaftar, maksimal hanya bisa mengisi 20 liter per hari, sementara bagi yang sudah mendaftar tidak ada pembatasan.

Jika usulan skenario kedua diterima, mobil-mobil populer di kelas Low MPV terancam tak bisa lagi mengisi Pertalite. Mobil Low MPV seperti Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, Mitsubishi Xpander, dan Hyundai Stargazer menggunakan mesin 1.500 cc. Namun, Avanza dan Xenia juga memiliki opsi mesin 1.300 cc, yang berpotensi masih bisa mengisi Pertalite jika skenario berlaku.

Dalam buku panduan manual, mobil-mobil di segmen Low MPV masih sanggup menggunakan Pertalite. Contohnya, dalam buku panduan Toyota Avanza tertulis jenis bahan bakar yang dianjurkan adalah bahan bakar bensin tanpa timbal dengan angka oktan 90 atau lebih tinggi. Hal ini juga berlaku untuk Xpander dan Stargazer.

Sebaliknya, jika nantinya mobil di bawah 1.400 cc masih boleh membeli Pertalite, tetap harus disesuaikan dengan spesifikasi mesin. Contohnya, mobil di segmen LCGC yang rata-rata menggendong mesin 1.000-1.200 cc dianjurkan menggunakan BBM RON 92 atau lebih tinggi dari Pertalite. (es)

#Menuju Perusahaan Pers yang Sehat dan Profesional

By Dika

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *