MeutiaraNews.co – Nilai tukar rupiah keok pada penutupan perdagangan Selasa (24/12/2024) seiring dengan pengaruh sentimen eksternal, utamanya data ekonomi dari AS yang mempengaruhi kebijakan suku bunga The Federal Reserve (The Fed).
Melansir data Refinitiv, pada penutupan perdagangan hari ini (24/12/2024) rupiah melemah 0,09% ke level Rp16.185/US$. Sepanjang hari, nilai tukar rupiah berfluktuasi hingga sentuh level Rp16.150/US$ dan terjauh di posisi Rp16.215/US$.
Seiring dengan penurunan rupiah hari ini (24/12/2024), Indeks Dolar AS (DXY) menguat sebesar 0,11% tepat pukul 15.00 di posisi 108,15. Penguatan DXY ini menjadi penekan utama lesunya rupiah pada penutupan pasar sore ini (24/12/2024).
Pelemahan rupiah saat ini dipicu oleh sentimen dari luar negeri, terutama dampak dari rilis berbagai data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang memberikan petunjuk mengenai kebijakan suku bunga The Fed.
Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah penurunan signifikan dalam indeks kepercayaan konsumen AS pada bulan Desember yang turun menjadi 104,7, jauh lebih rendah dari prediksi para ekonom yang mengharapkan kenaikan. Hal ini menambah ketidakpastian ekonomi global dan mengurangi minat terhadap aset berisiko, termasuk rupiah. (es)
#Menuju Perusahaan Pers yang Sehat dan Profesional