Meutiaranews.co – Harga emas dunia meroket hingga 3,5% pada perdagangan Kamis, 24 Februari 2022 kemarin ke US$ 1.973/troy ons setelah Rusia menginvasi Ukraina.

Menyandang status aset aman (safe haven), logam mulia ini seolah akan terus melesat seiring dengan bombardir yang dilakukan pasukan Rusia ke Ukraina.

Namun pada kenyataannya kehendak berkata lain, bukannya terus melesat emas malah berbalik nyungsep. Melansir data Refinitiv, setelah menyentuh US$ 1.973/troy ons, emas justru berbalik nyungsep ke US$ 1.878/troy ons, atau minus 1,5%.

Kemerosotan tersebut berhasil dipangkas dan di penutupan perdagangan berada di US$ 1.903/troy ons atau melemah 0,23%.

Sementara itu pada perdagangan hari ini, Jumat, 25 Februari 2022 pukul 06.21 Wib emas diperdagangkan di kisaran US$ 1.905/troy ons atau menguat 0,14%.

Harga emas kemarin langsung meroket setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer ke Ukraina.

“Saya telah membuat keputusan operasi militer,” kata Putin dalam pernyataan mengejutkan di televisi sesaat sebelum pukul 6.00 pagi waktu setempat seperti dikutip dari cnbcindonesia.com dalam tajuk Satu Kata Buat Emas: Tragis, Jumat, 25 Februari 2022.

Putin mengumumkan operasi militer tersebut demi membela separatis di wilayah timur Ukraina, yakni Donestk dan Luhansk.

Pada awal pekan ini, Putin sudah mengakui kemerdekaan kedua wilayah tersebut, dan menempatkan pasukannya di sana untuk ‘menjaga perdamaian’.

Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pun memutuskan untuk mengambil langkah lanjutan terkait serangan Rusia ke wilayah Ukraina. Pakta pimpinan Amerika Serikat itu mengadakan pertemuan darurat.

Pasar pun semakin cemas, invasi Rusia bisa menyebabkan perang yang lebih luas, harga emas pun meroket semakin tinggi.

Namun, ketakutan pasar mulai mereda setelah Presiden AS, Joe Biden, tidak membalas dengan aksi militer hanya menjatuhkan sanksi ekonomi.

“Hari ini saya mengizinkan sanksi tambahan yang lebih kuat, dan pembatasan apa saja yang bisa diekspor ke Rusia. Ini akan membebani ekonomi Rusia secara langsung dan dari waktu ke waktu,” kata Biden sebagaimana diwartakan CNBC International.

Selain itu, Biden juga mengizinkan penambahan pasukan NATO untuk siaga di Jerman guna memperkuat pertahanan Eropa.

Membaikknya sentimen pelaku pasar terjadi setelah Presiden AS, Joe Biden, tidak merespon invasi Rusia ke Ukraina dengan tindakan militer. Biden hanya memberikan sanksi ekonomi bagi Rusia, meski juga memperkuat pertahanan di Eropa dengan menambah jumlah pasukan NATO di Jerman.

Sementara itu Presiden Vladimir Putin mengatakan Rusia tidak akan merusak perekonomian dunia.

“Rusia masih merupakan bagian dari perekonomian dunia. Kami tidak akan membahayakan sistem perekonomian dunia selama kami menjadi bagian di dalamnya,” kata Putin.

Pasca pidato kedua presiden tersebut, indeks volatilitas (VIX) yang menjadi indikator ketakutan pelaku pasar juga berbalik turun 2,26% ke 30,32 pada perdagangan Kamis kemarin. Di awal sesi, indeks ini sempat meroket setelah meroket nyaris 22% ke 37,79. Dari

Dari pidato kedua ini, nilai emas BB yang awalnya meroket nilai emas berubah berbalik.

Sumber: CNBC International.

#Menuju Perusahaan Pers yang Sehat dan Profesional

By Dika

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *