Meutiaranews.co – Sejumlah nama selalu masuk dalam daftar calon presiden (capres) 2024, dan dua diantaranya Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Masuknya nama Sandiaga di daftar calon capres, sempat menjadi tudingan sejumlah elite Gerindra yang menuding Sandiaga berniat nyapres di Pilpres 2024.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno menghadap Ketua Umumnya, yakni Prabowo Subianto. Pertemuan itu dilakukan tak lama usai sejumlah elite Gerindra menuding Sandiaga berniat nyapres di Pilpres 2024.
Sandi mengunggah pertemuan dengan Prabowo di Kantor Kementerian Pertahanan lewat akun Instagram @sandiuno.
“Hi, how are you, Sir? Silakan, silakan,” ucap Prabowo menyambut Sandi yang memberi hormat saat sampai di Kantor Kementerian Pertahanan.
“Pak Menhan,” ucap Sandi.
Keduanya lalu mengobrol santai. Prabowo mulanya mengira Sandi berkantor di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Dia tak menyangka Sandi datang begitu cepat.
Sandi lantas mengajak Prabowo keluar gedung. Dia menunjukkan Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang terlihat dari area Kemenhan.
“Ini, Pak. Ini kantor saya, Pak. It’s exactly my office. Itu yang ada merah-merah itu my office,” ucap Sandi.
Video yang diunggah Sandi tak menampilkan pembicaraan khusus dengan Prabowo. Namun, Sandi bilang pertemuan itu membahas perekonomian Indonesia yang mulai pulih.
Sandiaga tidak menyinggung perihal politik sama sekali di akun Instagramnya. Dia hanya membahas soal potensi kebangkitan perekonomian negara.
“Dari pertemuan ini, saya berharap kita bisa sama-sama memberikan pesan optimis kepada masyarakat. Sekaligus memastikan bahwa program yang pemerintah hadirkan telah tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat waktu,” tulis Sandi dalam unggahannya.
Sebelumnya, Sandi menuai kritik dari sejumlah elite Partai Gerindra terkait Pilpres 2024. Kritik itu berdatangan setelah kelompok yang menamakan diri Ijtima Ulama dan Pemuda Islam Indonesia mendukung Sandi menjadi capres di 2024.
Anggota Fraksi Partai Gerindra Kamrussamad mengkritik keras deklarasi itu. Dia merasa Sandiaga tidak pantas mengatasnamakan ulama untuk mempromosikan dirinya untuk 2024.
“Saya khawatir ada sekelompok oknum yang bekerja secara sistematis bersama Sandiaga sehingga tega lakukan eksploitasi identitas ulama,” ucap Kamrussamad lewat keterangan tertulis, Jumat (17/12).
#Menuju Perusahaan Pers yang Sehat dan Profesional