Meutiaranews.co – Negara Singapura didirikan oleh Sir Stamford Raffles sebagaimana disebutkan dalam buku Nusantara Sejarah Indonesia karya Bernard Hubertus Maria Vlekke. Raffles pernah menjadi Gubernur Jenderal untuk Hindia Belanda yang kini dikenal sebagai Indonesia.
Melansir dari Britannica Encyclopedia, Singapura mulanya dihuni oleh banyak nelayan serta bajak laut. Di mana berfungsi sebagai pos terdepan untuk Kerajaan Sriwijaya.
Berdasarkan prasasti Jawa dan catatan Cina yang berasal dari abad ke-14, nama Pulau Singapura disebut sebagai Tumasik atau Temasek. Kata tersebut berasal dari bahasa Jawa “tasek” yang artinya laut.
Kala itu, seorang penguasa Kerajaan Chola India Selatan, Rajendra Chola 1, menyerang pulau tersebut di tahun 1025. Kemudian, pada 1068 Kerajaan Chola melakukan serangan kedua kalinya.
Rajendra menamai kota tersebut sebagai Singapura yang berarti Kota Singa. Adapun menurut sejarah Melayu, Singapura didirikan oleh Sri Tri Buana. Beliau merupakan seorang pangeran Sriwijaya yang dikatakan salah mengira harimau sebagai singa. Oleh karenanya, muncullah penamaan Singapura.
Kemudian di tahun 1275, Raja Kertanegara sebagai penguasa Kerajaan Singasari kemungkinan menyerang Temasek ketika menyerbu Pahang di Pantai Timur Semenanjung.
Dalam puisi apik Jawa Nagarakrtagama yang ditulis 1365, dikatakan jika Temasek merupakan salah satu penaklukan Kerajaan Jawa di Majapahit.
Sayangnya, pada abad ke-14 Temasek mengalami kerusakan dan digantikan oleh Malaka.
Sir Thomas Stamford Raffles yang berasal dari Perusahaan Hindia Timur Britania (British East India Company) tiba di Singapura pada Januari 1819. Saat itu, Raffles menjumpai perkampungan kecil yang berada di muara sungai Singapura.
Perkampungan itu berada di bawah Kasultanan Johor yang dikuasai oleh Belanda. Raffles menandatangani perjanjian dengan Kasultanan Johor dan langsung kembali ke Bengkulu setelahnya.
Singapura berubah menjadi wilayah yang berkembang pesat di bawah pemerintahan Kolonial Inggris. Bahkan, mereka membangun pelabuhan yang sangat strategis.
Letaknya yang berada di tengah-tengah jalur perdagangan antara India dan Cina, kondisi tersebut membuat para pedagang dari berbagai negara singgah lebih dulu di Singapura sebelum menuju Indonesia.
Dahulu, sebelum kedatangan Inggris, negara Eropa yang telah tiba di Singapura adalah Portugis dan Belanda. Bahkan, belanda sempat memonopoli perdagangan rempah-rempah.
Singapura sebagai wilayah kekuasaan Inggris dikukuhkan lewat perjanjian Inggris dan Belanda pada tahun 1824.
Perjanjian itu membagi Kepulauan Melayu menjadi dua kawasan, yakni utara yang terdiri dari Pulau Pinang, Malaka dan Singapura menjadi wilayah Inggris. Sementara itu, kawasan sebelah selatan berada di bawah kekuasaan Belanda.
Pada masa Perang Dunia II, Jepang sempat menguasai Singapura. Namun, Inggris kembali merebut Singapura pada 12 September 1945.
Hari kemerdekaan Singapura jatuh pada 9 Agustus tahun 1965. Singapura merdeka setelah keluar dari Federasi dan membentuk negara sendiri secara resmi di bawah pemerintahan Perdana Menteri Lee Kuan Yew.
Sebelumnya, di tahun 1959, Singapura berdiri sebagai negara di bawah kekuasaan Kerajaan Inggris dan diberikan pemerintahan Internal.
Lalu, pada 1963, Singapura menjadi negara republik setelah mendapat kemerdekaan dari Inggris. Di tahun yang sama, bulan September, Singapura sempat bergabung dengan Malaysia, Sabah, dan Serawak untuk membentuk Negara Federasi Malaysia, sebelum akhirnya keluar dan membentuk negara sendiri. (es)
#Menuju Perusahaan Pers yang Sehat dan Profesional