Dirjen Aptika Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan di Gedung Kominfo, Jakarta Pusat, Jumat (14/6/2024).(KOMPAS.com/Tria Sutrisna)

Meutiaranews.co – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengungkapkan bahwa serangan siber terhadap Pusat Data Nasional (PDN) mengakibatkan gangguan pelayanan pada 210 instansi pemerintah.

“Dari data yang terdampak itu ada 210 instansi, baik pusat maupun daerah,” kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan dilansir dari Kompas.com, Senin (24/6/2024).

Semuel menjelaskan bahwa instansi yang layanannya terdampak antara lain Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves), Kementerian PUPR, LKPP, hingga Pemerintah Daerah Kediri.

Namun, dari 210 instansi terdampak, gangguan paling parah terjadi pada pelayanan keimigrasian Kemenkumham.

“Kerugian yang paling terlihat adalah gangguan pada layanan publik, terutama layanan imigrasi, karena itu langsung berdampak pada masyarakat,” ujarnya.

Saat ini, layanan keimigrasian telah kembali pulih setelah dilakukan penanganan sejak gangguan di PDN terjadi pada Kamis, 20 Juni 2024.

“Layanan imigrasi berhasil direlokasi dan diaktifkan kembali, sementara instansi lainnya masih dalam proses pemulihan,” lanjutnya.

Sebelumnya, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian menjelaskan bahwa gangguan tersebut disebabkan oleh serangan siber menggunakan ransomware ke server PDN di Surabaya.

“Insiden pusat data ini adalah serangan siber dalam bentuk ransomware dengan nama brain cipher ransomware,” kata Hinsa.

Hinsa menjelaskan bahwa brain cipher ransomware adalah jenis ransomware terbaru dalam serangan siber.

Serangan tersebut menginfeksi server PDN dan mengenkripsi data di dalamnya. Peretas meminta tebusan sebesar 8 juta Dollar AS kepada pemerintah untuk memulihkan data yang terenkripsi.

Meski demikian, pemerintah tidak langsung memenuhi permintaan tersebut. Tim gabungan BSSN, Kominfo, dan Polri tengah menginvestigasi serangan ini. Tim gabungan juga berupaya mengatasi dampak serangan siber tersebut serta memulihkan gangguan layanan publik.

“Upaya-upaya untuk mengatasi masalah ini sudah kami rumuskan dan diskusikan, sehingga diharapkan masalah ini bisa segera diatasi dengan baik,” tutupnya.

#Menuju Perusahaan Pers yang Sehat dan Profesional

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *