Meutiaranews.co – Wilayah Provinsi Kepri mendapat 21 channel siaran TV dari luar negeri usai peralihan dari TV analog ke digital. Tayangan tersebut didominasi dari siaran TV Singapura dan Malaysia.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kepulauan Riau, Hasan.
Hasan mengapresiasi program Analog Switch Off (ASO) karena menambah layanan siaran TV nasional yang semula hanya mendapat 10 kanal menjadi 26 kanal. Namun, ia mengungkap kalau siaran TV Singapura dan Malaysia juga masuk ke wilayah Kepri.
“Sekarang setelah televisi digital ini untuk Singapura siarannya ada 15 dan Malaysia 6 siaran. Tapi siaran TV nasional ada banyak, hampir 26 siaran televisi,” kata Hasan di acara Kaleidoskop Digitalisasi Penyiaran, Jumat (11/8).
Ia menjelaskan siaran luar negeri bisa masuk ke Kepulauan Riau karena wilayah tersebut berdekatan dengan kedua negara tetangga.
“Konten siaran dari Singapura dan Malaysia itu berbahasa Inggris dan Melayu. Tentu ini upaya pemerintah dorongan keras dari Kemenkominfo, terutama kami masyarakat perbatasan,” tuturnya.
Di samping itu Hasan meminta konten yang mendorong semangat kebangsaan perlu dibangkitkan dalam siaran TV nasional. Pasalnya, siaran-siaran TV dari negara tetangga kerap menyiarkan lagu nasional mereka.
Misalnya, lagu kebangsaan Singapura kerap disiarkan di konten TV Singapura setiap pagi hingga malam hari. Ia juga mengklaim, warga Kepri ada yang sudah hafal lagu nasional Singapura atau Malaysia karena konten tersebut sering ditayangkan di TV.
“Kalau kita lihat di TV Singapura setiap malam, pagi, siang ada lagu kebangsaan Singapura. Bahkan mohon maaf bahkan sudah hafal kadang-kadang. Jadi kita punya kekhawatiran juga,” tuturnya.
Oleh karena itu, ia meminta siaran TV untuk membangkitkan rasa nasionalisme. “Makanya di siaran-siaran televisi itu mungkin ada lagu nasionalis kita,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengklaim penetrasi peralihan TV analog ke digital di dalam negeri telah mencapai 74 persen.
Penetrasi di Jawa diklaim mendekati 100 persen. Sedangkan di wilayah lain seperti Palembang, Bali, Banjarmasin dan 11 kota lainnya sudah hampir 90 persen menurut data Nielsen. (es)
#Menuju Perusahaan Pers yang Sehat dan Profesional