Meutiaranews.co – Berdasarkan Buku Kinerja BUMD Air Minum 2021, rata-rata tingkat kehilangan air masih berada di angka 33,24 persen selama tahun 2021. Hal ini menungjukkan tingginya tingkat kehilangan air yang dialami BUMD Air Minum di Indonesia.
Angka ini lebih buruk dibanding dua tahun sebelumnya. Dimana rata-rata tingkat kehilangan air di Indonesia di tahun 2019 adalah 32,75 persen, dan tahun 2020 adalah 32,67 persen. Tingkat kehilangan air ternyata belum juga kunjung mampu ditaklukan.
Tingkat kehilangan air yang tinggi ini menggambarkan begitu besarnya potensi kerugian yang dialami oleh PDAM karena air yang telah keluar dari unit produksi tidak kembali menjadi pendapatan bagi perusahaan.
Di sisi lain, PT Adhya Tirta Batam (ATB) telah berhasil menekan rata-rata angka kebocoran menjadi 14 persen pertahun. Berbekal sistem pengendalian angka kebocoran yang modern, dipadukan dengan implementasi teknologi informasi, ATB membuktikan bahwa menekan angka kebocoran di bawah 20 persen bukan hanya mimpi di siang bolong.
“ATB membuka harapan bagi PDAM di Indonesia, bahwa penurunan tingkat kebocoran ke angka minimal bukan lagi hal yang tidak mungkin dilakukan,” ujar head of Corporae Secretary ATB, Maria Jacobus.
Menekan angka kehilangan air menjadi sangat penting. Bukan hanya kerena dapat meningkatkan pendapatan perusahaan, namun sekaligus meningkatkan efisiensi pemanfaatan air baku. Dengan pemanfaatan air baku yang efisien, maka Indonesia dapat bertahan dari potensi kekurangan air di masa mendatang.
“Ini merupakan tanggungjawab kita bersama. Untuk PDAM, menjadi efisien adalah kewajiban untuk menjaga sumber air kita di masa mendatang,” jelasnya.
Karena itu, ATB membuka diri untuk memberikan pendampingan teknis kepada PDAM yang ingin menekan angka kehilangan airnya. Dengan pengalaman yang telah teruji, ATB dapat memberikan solusi, kemitraan yang strategis dan layanan konsultasi yang profesional dalam rangka penurunan angka kehilangan air.
Dengan mengendalikan tingkat kehilangan air, maka PDAM memiliki kemungkinan untuk menjaga ketersediaan air bagi pelanggan baru. Juga meningkatkan mutu layanan yang ada dengan terjaganya kualitas, pasokan dan tekanan air kepada pelanggan.
“Air bersih adalah kebutuhan vital yang sangat esensial bagi manusia. Karena itu, ATB memiliki tanggungjawab moril untuk turut membantu menyelamatkan air untuk kepentingan masa depan bersama,” tuturnya. (r)
#Menuju Perusahaan Pers yang Sehat dan Profesional