Ansar

Meutiaranews.co – Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad saat ini mengusulkan pendirian pos vaksinasi di tiap pelabuhan domestik di tiap Kabupaten dan Kota.

Wacana itu menyusul akan dihapusnya Tes Antigen yang berlaku pada, Senin, 4 Oktober 2021 sejak Kepri dinyatakan masuk dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2 sesuai Asessmen Kementerian Kesehatan.

“Saat ini kita sedang menunggu keputusan Asessmen Kementerian. Tapi melihat penurunan kasus di Kepri, saya yakin hari ini turun ke Level 2,” ujarnya di Gedung Graha Kepri, Batam Center, Batam.

Ansar menuturkan bahwa posko ini hanya ditujukan bagi masyarakat Kepri yang belum menerima dosis kedua.

Untuk itu, sebagai pengganti syarat perjalanan antar Kabupaten/Kota, Ansar menyatakan bahwa calon penumpang kapal minimal sudah menjadi penerima vaksinasi dosis pertama.

“Kita mengusulkan masing-masing pelabuhan menyediakan gerai vaksin dosis kedua. Dan sudah kita sampaikan ke semua pelabuhan agar meniadakan Antigen,” tegasnya.

Selain itu, guna mempermudah monitoring masyarakat, pihaknya juga mewajibkan penggunaan aplikasi Pedulilindungi di setiap Pelabuhan maupun Bandar Udara.

Ansar menambahkan meski Kepri sudah turun level dan kegiatan ekonomi, pendidikan tatap muka sudah berjalan pihaknya mendorong agar protokol kesehatan terus dilakukan.

“Sebenarnya jika kelonggaran-kelonggaran sudah dilakukan asal masyarakat taat protokol kesehatan bagus saya yakin. Kita butuh kesadaran masyarakat agar meminimalisir lonjakan Covid19 terjadi kembali,” ujarnya.

Ansar juga menyebutkan, pihaknya juga mendorong Kementerian agar memberikan keringan syarat perjalanan bagi masyarakat dari luar Kepri.

Dimana kedepan, syarat Swab PCR bagi masyarakat dari luar Provinsi Kepri, dapat diganti menjadi Antigen Test saja.

Rencana penerapan Test Antigen bagi masyarakat daerah lain masuk ke Kepri disebutkan Ansar dirinya telah menandatangani surat usulan tersebut dan akan di kirim ke Pemerintah Pusat hari ini.

“Masuk ke Provinsi Kepri tidak menggunakan Swab PCR tetapi digantikan dengan hasil negatif Rapid Test Antigen,” jelasnya.

#Menuju Perusahaan Pers yang Sehat dan Profesional

By Dika