Meutiaranews.co – Ukraina meminta laga Playoff Piala Dunia 2022 kontra Skotlandia ditunda, karena situasi negara tersebut tidak kondusif usai invasi Rusia sepekan terakhir.
Ukraina jadi korban serangan militer Rusia yang menyebabkan kerusakan di banyak kota di Ukraina, termasuk Kiev. Rusia yang unggul segala-galanya membuat Ukraina dalam situasi mencekam, sehingga banyak warganya yang harus mengungsi.
Tak terkecuali para pesepakbola Ukraina yang kena imbas dari serangan Rusia tersebut. Bahkan Liga Ukraina harus dihentikan hingga waktu yang tidak ditentukan.
Sementara itu, para pemain Ukraina yang bermain di liga top Eropa diberikan dispensasi untuk pulang ke kampung halamannya dan menyelamatkan keluarganya.
Bahkan salah satu pelatih tim muda Shakhtar Donetsk menjadi korban tewas dalam peperangan dengan Rusia. Melihat kondisi internal Ukraina saat ini, jelas keselamatan warga adalah prioritas utamanya dan bukan sepakbola.
Oleh karenanya, Federasi Sepakbola Ukraina sudah meminta kepada FIFA untuk menunda dulu laga semifinal Playoff Piala Dunia 2022 kontra Skotlandia yang seharusnya dihelat 24 Maret.
FIFA pun meluluskan permintaan Ukraina tersebut dan akan bekerja bareng dengan UEFA serta Federasi Sepakbola Skotlandia, untuk mencari solusi terkait permintaan Ukraina tersebut.
“FIFA menunjukkan rasa solidaritas mendalam kepada semua orang yang terdampak kejadian di Ukraina saat ini. Kami akan segera memberitahukan perkembangan terbaru terkait hal ini,” ujar juru bicara FIFA yang dikutip Reuters.
Pemenang partai Skotlandia vs Ukraina akan bertemu antara Wales dan Austria di final Playoff Piala Dunia. Keempat negara tersebut memang sudah lama tidak lolos ke Piala Dunia.
Sementara itu Drawing Piala Dunia 2022 rencananya dimulai pada 1 April. Ada kemungkinan Skotlandia dan Ukraina akan bertanding di antara bulan Juli hingga Agustus.
“Kami terus berdialog dengan UEFA dan FIFA terkait laga Playoff Piala Dunia dan Kualifikasi Piala Dunia Wanita, serta menawarkan dukungan untuk persiapan para pemain Ukraina sebaik mungkin dalam kondisi sulit saat ini”. (dtk)
#Menuju Perusahaan Pers yang Sehat dan Profesional