Meutiaranews.co – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) terus berupaya meningkatkan pelayanan kesehatan guna mencegah warga setempat berobat luar negeri, karena biayanya mencapai hingga Rp300 miliar.

“Masyarakat di Kepri menghabiskan uang sekitar Rp300 miliar per tahun untuk berobat ke luar negeri seperti Singapura dan Malaysia,” kata Kepala Dinkes Kepri, Mochammad Bisri di Kota Tanjungpinang, Senin.

“Itu berdasarkan laporan medical check up yang kami peroleh dari Malaysia dan Singapura,” katanya menegaskan.

Hal ini, menurut dia, menandakan bahwa antusias warga Kepri berobat ke negara tetangga, Malaysia dan Singapura dari tahun ke tahun cukup tinggi, salah satunya berkaitan dengan pengobatan penyakit jantung.

Padahal, kata dia, biaya berobat jantung ke luar negeri itu lebih tinggi jika dibandingkan dengan pengobatan dalam negeri.

“Misalnya, operasi jantung di Indonesia sekitar Rp150 juta, kalau di luar negeri bisa sampai Rp250 juta,” katanya.

Ia mengungkap ketertarikan masyarakat Kepri berobat ke negeri jiran karena fasilitas dan pelayanan kesehatan yang diberikan relatif lebih lengkap dan cepat.

Bisri mencontohkan pasien yang hendak operasi jantung di Malaysia cuma membutuhkan waktu sekitar belasan hari setelah menjalani medical check up.

Kondisi itu, kata dia, berbeda dengan di dalam negeri, yang mana pasien memerlukan antre berbulan-bulan untuk operasi jantung.

“Nah, itu barangkali salah satu pemicu banyak warga kita berobat ke luar negeri. Di sisi lain, letak geografis Kepri dengan Malaysia atau Singapura memang dekat melalui jalur laut,” katanya. (es)

#Menuju Perusahaan Pers yang Sehat dan Profesional

By IR

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *